Ingin menulis ya menulislah seperti membuat catatan, harus rajin mencatat apa yang saat itu terlintas untuk dijadikan bahan tulisan. Selain itu harus banyak membaca, harus disiplin dalam berlatih, sebab sering berlatih akan membentuk calon pengarang menjadi pengarang. Mencatatlah di mana saja berada saat inspirasi datang, artinya saat inpirasi datang perlu anda catat, kalau tidak bisa mengingat-ingat. Catatan itu nantinya yang akan dikembangkan sebagai sebuah tulisan/karangan. Cara seperti ini lebih tepat untuk mengarang sebuah cerita. Namun bisa juga mencatat selain dari inspirasi juga catatan dari sebuah bacaan, pengamatan, wawancara, pandangan mata, pengalaman pribadi maupun orang lain. Saya juga sering melakukan catatan dari hasil bacaan, bahkan tanpa sadar atau pun dengan sadar catatan itu masuk ke dalam tulisan yang tengah kita buat.
http://www.rtvmedia.nl/images/herschaalde_kopie_van_parx-online-ad.jpg
Di Kompasiana ini banyak yang rajin mengumpulkan data, baik dari
media cetak maupun media on line. Tak jarang hasil jerih payah mereka dalam mengumpulkan data dan merangkainya berbuah tulisan yang sering masuk Headlines atau masuk TER yang lain. Karena mereka tekun mencatat apa yang ingin ditulisnya, entah sebagian besar copas dan merangkainya atau menterjemahkan dengan bantuan Google translate, kemudian memperbaiki terjemahannya agar lebih mudah dipahami. Hal ini memang sering terjadi di Kompasiana maupun di situs yang lain. Saya tidak ingin menuliskan secara detil untuk menyusun catatan, berbagai cara mengarang, tentang bakat jadi pengarang, atau pedoman lainnya, toh buku semacam itu sudah banyak dan bisa didapatkan di mana saja. Justru saya tertarik ketika ada peserta dari BLOGSHOP di Solo, kalau nggak salah Mbak Endah, seorang guru yang gigih mendorong murid-muridnya untuk ngeblog di Kompasiana ini, yang menceritakan anak asuhnya banyak yang berguguran karena hasil tulisannya
sepi dari pembaca dan sunyi dari komentator, apalagi BABAR BLAS nggak dapat NILAI atau RATING dari pembaca, akibatnya banyak yang PATAH SEMANGAT untuk terus menulis di sini. Beliau menanyakan, bagaimana agar banyak yang membaca atau yang berkomentar? Memang banyak cara untuk dapat menarik perhatian pembaca, mulai dari membuat JUDUL yang BOMBASTIS atau mungkin ANEH bahkan bisa jadi dengan bumbu AGAMA atau SEPUTAR SEKS bisa menarik perhatian.Tentu saja hal ini tak bisa dilakukan oleh anak-anak muda yang masih duduk di bangku SMP atau SMU bahkan yang sudah kuliah sekalipun, sebab memang dibutuhkan pengalaman dalam membuat sebuah judul saja. Abaikan saja judul yang bombastis, beri saja judul sesuka hati, toh masih banyak cara untuk menarik pembaca, misalnya diiklankan lewat JEJARING SOSIAL semacam TWITTER atau FACEBOOK dan yang lainnya se-sering mungkin. Atau iklankan saja lewat BLOG-BLOG yang masuk HL atau TEREKOMENDASI sambil menyapa sang pemilik lapak dengan ramah agar ikut mendukung membaca tulisan anda. Tapi kalau tulisannya sudah masuk HL atau TER, sudah nggak perlu repot-repot beriklan
kalau sudah puas terima bersih, sebab pembacanya sudah cukup lumayan daripada tidak masuk kolom andalan itu. Memang masih banyak cara-cara untuk menarik pembaca seperti yang pernah di tuliskan Andy Soekry Amal, Engkong Ragile atau Kompasianer yang lainnya, saya lupa linknya, silahkan di cari lewat SEARCH di sudut kanan atas itu, siapa tahu masih ada blog yang dimaksudkan, artinya belum pindah sang pemilik lapak berikut dagangannya.
http://4.bp.blogspot.com/_gCMcB3wBxi8/S7mTWzWRcQI/AAAAAAAAAkg/N2qn1z0bf9Q/s1600/online-business.jpg
Atau pakai saja cara yang BELUM PERNAH DICOBA oleh Kompsianer yang lain selama Kompasiana ini muncul di dunia maya, mau coba? Biarlah yang membaca sedikit, tapi kalau komentarnya banyak akan bisa menarik perhatian pembaca untuk melongoknya, sebab rasa ingin tahu dengan banyaknya komentar kadang lebih tinggi daripada JUDUL blognya. Maklum di sini juga BANYAK GOSSIPER yang lucu-lucu, ramah, galak, suka ngakak, suka mabuk, bahkan suka kencing sembarangan, toh maksud mereka baik, artinya ADA PERHATIAN terhadap tulisan anda atau nama, bahkan bisa jadi foto anda yang menurutnya mungkin unik dan asyik buat dikitik-kitik. Beginilah cara yang saya maksud, menulis dan postinglah semau anda, artinya jam berapa saja, setelah itu tulis sendiri komentarnya atau anda NGOBROL secara MONOLOG dalam komentar tersebut hingga panjang. Yang penting dalam tayangan tersebut tertulis :
Dibaca 15 (murni dari pembaca). Komentar 50 (Komentar anda semua yang menulis). Rating Aktual (Anda yang merating sendiri dengan cepat nggak usah malu-malu, sebab nggak ada yang tahu). Nah, silahkan dan rasakan sensasinya, pembaca tulisan anda akan bertambah serta pada NGAKAK, entah memaki anda NARSIS atau apa saja katanya, balaslah dengan NGAKAK saja. Tapi kalau anda bermasalah dengan HA HA HA HA cobalah dengan HE HE HE HE................ Selamat mencoba, di blog ini saya memberi contoh komentarnya yang saya comot dari komentar teman-teman yang pernah komentar di blog saya yang dulu. Tentu saya pilih komentar yang memuji dooong biar enak dibaca dan perlu kayak TEMPE.
http://files.myopera.com/syahrulaliefputra/blog/only_in_africa_06.jpg
Illustrasi : ssresources-nc.wikispaces.com, rtvmedia.nl, belajarbisnisonlines.blogspot.com, my.opera.com Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Inovasi Selengkapnya