SAJAK TUKANG KUMUR-KUMUR
Fadli Zon, Fadli Zon
Tukang kumur-kumur itulah lagakmu
Dari dulu selalu ada Gubernur menggusur
Kamu kok hanya bisa kumur-kumur?
Dulu digusur dan diusir sampai manyun
Kini digusur dan diberi Rusun
Kok kamu dulu hanya kumur-kumur saja?
Apa ada cara yang lebih cepat membuat Jakarta Tertib tanpa menggusur?
Dulu digusur dan dihancurkan, kini dimanusiakan dan diberi kemudahan
Sebagai wakil rakyat apa solusimu selain hanya kumur-kumur Zon?
Fadli Zon selalu berkedok rakyat miskin
Agar anaknya bisa jalan-jalan ke Amerika
Agar istrinya bisa pelesir ke luar negeri
Untuk menunjukkan bahwa dia wakil rakyat Indonesia
Sambil menertawakan rakyat miskin
Yang tidak punya harapan masa depan
Walau sudah punya wakil rakyat yang gendut
Dengan kantor penuh sofa empuk
Namun si Zon hanya bisa kumur-kumur saja
Wakil rakyat gendut
Pikirannya hanya berisi kentut
Mulutnya berbau busuk
Mencaci tanpa solusi bak kutu busuk
Ibu kota akan semakin indah dan tenang
Bila Fadli Zon pindah ke dunia arwah
Agar kumur-kumurnya tidak muntah di Jakarta
Biar kaum dhuafa bisa tenang bekerja
Tukang kumur-kumur, tukang kumur-kumur
Karena sering makan duit rakyat yang diwakilinya
Mulutnya penuh kotoran hingga harus selalu kumur-kumur
Sampai kapan kau jadi wakil rakyat?
Tunggu karmamu akan tiba menerkammu
Rakyat yang kau pakai kedok mencuri anggaran
Akan melaknatmu dunia akhirat.
25.9.16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H