Menurut pengamatan saya selama melihat Presiden Jokowi berinteraksi dengan banyak kalangan di Istana Negara, pandang saya tak lepas dari pakaian yang beliau kenakan. Dari pakaian yang dikenakan ada makna simbolik yang menarik untuk dicermati dari sosok Jokowi yang menganut budaya Jawa sejak kecil ini.
BAJU PUTIH JOKOWI
Sejak pilpres Jokowi sudah memproklamirkan diri selalu mengenakan baju putih, apakah pilihannya itu tanpa dasar atau hanya kebetulan saja? Mari kita simak simbol baju warna putih dengan referensi yang sudah lama ada.
Warna Putih merupakan warna yang mencerminkan kebersihan, pakaian putih memberikan warna yang eksklusif, bisa dikenakan saat formal maupun santai. Pakaian bersih bisa memberikan sugesti orang yang memiliki kepribadian HIGIENIS dan TERTATA.
Bagaimana kalau ditinjau dari sisi Agama, soalnya Indonesia rakyatnya banyak yang beragama, bila tidak ada tinjauan agamanya rasanya kurang afdol. Baiklah, kita tinjau dari sisi Agama Islam yang mayoritas di sini, dan Jokowi juga beragama Islam.
Dalam SABDA Nabi pakaian putih adalah pakaian yang terbaik, lebih baik dan lebih bersih. Selain itu si pemakai akan senantiasa menjaga bajunya agar tidak terkena kotoran.
Perintah memakai pakaian putih ada dalilnya, beberapa hadits yang bisa disebut antara lain HR. Abu Daud no. 4061, Ibnu Majah no. 3566 dan An Nasai no. 5325. HR. An Nasai no. 5324, hadits shahih, HR. Bukhari no. 5827, HR. Muslim no. 94.
Perintah memakai pakaian putih di sini dihukumi sunnah, bukan wajib. Demikian dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin dalam Syarh Bulughil Marom.
Dalam Hasyiyah As Sindi disebutkan :
لِأَنَّهُ يَظْهَر فِيهَا مِنْ الْوَسَخ مَا لَا يَظْهَر فِي غَيْرهَا فَيُزَال وَكَذَا يُبَالَغ فِي تَنْظِيفهَا مَا لَا يُبَالَغ فِي غَيْرهَا وَلِذَا قَالَ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا أَطْهَر وَأَطْيَب