Bagi saya sahabat adalah kemewahan yang mahal, sebab persahabatan adalah PERKAWINAN BATIN, walau tetap tunduk pada perceraian. Dan ketika saya mendapat kabar gembira diundang makan siang ke Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo, yang saya ingat adalah sahabat. Sahabat seperjuangan, sahabat sepermainan, dan sahabat dalam suka dan duka.
Ketika Kompasiana menjadi prioritas, saya yang dianggap banyak mengenal nama-nama di Kompasiana, dianggap Blogger yang tepat oleh Ring 1 untuk memberikan nama-nama Kompasianer yang bisa diajak Makan Siang bersama Presiden Jokowi, menurutnya, banyak artikel saya yang MENGABSEN para sahabat Kompasiana begitu istimewa.
Tentu saja saya langsung mengeprint berderet nama Kompasianer hingga berlembar-lembar, dan ketika saya serahkan, beliau langsung berteriak : "Wah kok banyak sekali! Kursi makan siang di Istana Negara disediakan cuma 20 nama, yang 3 untuk Presiden dan ajudannya, jadi sekitar 17 orang yang bisa diundang!"
"Silahkan saja Mas seleksi, karena saya tidak aktif menulis di sana, coba minta tolong sama Mbak Niken, mana yang dianggapnya bisa dihubungi," jawab saya.
Dan Mbak Niken Satyawati pun mendapat tugas berat, membaca satu persatu nama Kompasianer yang saya tulis itu. Dalam menulis nama-nama Kompasianer, saya tidak memberikan kriteria apa dan bagaimana, semua saya tulis tanpa melihat artikel mereka. Semua saya serahkan kepada Ring 1 untuk menentukannya.
Ada juga yang bertanya, "Lho ini kan pendukungnya Prabowo kok diikutsertakan?"
"Kompasianer ini kan suka mencela Jokowi kenapa dimasukkan?"
Jawaban saya begini, Jokowi adalah Presiden Bangsa Indonesia, milik rakyat semua dari Sabang sampai Merauke, milik semua suku yang ada di Indonesia, dari suku Jawa sampai Tionghoa, milik semua agama yang ada di Indonesia, jadi saya anggap Presiden Jokowi adalah BAPAK kita semua.Yang dulu suka mencela, memfitnah, sebagai Presiden, Jokowi harus merangkul mereka, memberikan KASIH SAYANG bukan BENCI dan DENDAM. Yang lalu biarlah berlalu, sekarang mari semua anak bangsa dirangkul untuk diajak bekerja sama membangun bangsa.
Ring 1 mengangguk-angguk tanda mengerti, namun tetap beliau yang kuasa melakukan seleksi.
Dan inilah daftar nama-nama Kompasianer yang saya serahkan beberapa bulan sebelum acara makan siang di Istana Negara itu :