Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pembela Ahok vs Pembela Anti Ahok

5 Agustus 2013   07:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:37 7109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Orang jujur dan berani bila menjadi pejabat di Indonesia justru akan BANYAK mendapat perlawanan kaum yang ANTI KEJUJURAN dan BERANI MALU untuk melawan pemimpin yang jujur itu. Begitulah IMAN ORANG MUNAFIK, tipis sekali plus mudah terbakar emosi, sebab SETAN bersemayam dalam hatinya, jadi melihat PEJABAT JUJUR sangat menakutkan. Di Indonesia ini apakah memang lebih banyak orang munafik daripada orang jujur? Jadi banyak yang putus asa ketika melihat kejujuran pejabat yang ingin menertibkan wilayahnya justru mereka bersembunyi di balik dakwah bersenjata fentungan alias dengan kekerasan. Kenapa bisa begitu? Bicaranya lemah lembut PENUH AYAT-AYAT SUCI namun mendadak bisa berubah menjadi seganas harimau lapar, inikah orang munafik? Orang munafik memang mudah sekali putus asa, sudah munafik tak berilmu lagi, makanya sering NGOMONG ASBUN, tendensius, dangkal plus tidak masuk akal. Begitu ada orang yang tidak sealiran dengannya, dianggap MENYIMPANG, KAFIR, kalau perlu langsung DIFENTUNG biar kapok, sudah tidak perlu pakai ayat-ayat agama, datang langsung fentungi biar tidak jauh menyimpang dan bisa bertobat! Jokowi dan Ahok rupanya sedikit demi sedikit berhasil membuat FRUSTRASI dan DEPRESI karena beberapa wilayah di Jakarta mulai dijangkau dengan PENEGAKAN PERDA yang puluhan tahun dilanggar mereka, tanpa sengaja mereka berhadapan dengan PARA PEMUJA KEBATILAN yang puluhan tahun merajai wilayah tersebut. Dan kini ada ratusan pengacara yang akan menuntut Ahok untuk meminta maaf kepada para PKL Tanah Abang karena tegas ingin menegakkan peraturan daerah itu.

Pembela Ahok : "Mawas dirilah kalian, pak Ahok tak perlu meminta maaf pada kalian, sebab yang punya hak untuk memaafkan Ahok saja tidak menyuruh minta maaf kok, kalian ngotot menuntutnya?!" Pembela Anti Ahok : "Kalau begitu peluang Ahok untuk dimaafkan sangat kecil!" Pembela Ahok : "Jangan suka berdusta, yang kalian bela itu orang-orang munafik, pura-pura bergelar agama, menjual ayat-ayat agama, nyatanya jadi BANDAR HARAM!" Pembela Anti Ahok : "Jujur saja banyak warga Jakarta yang tidak respek dengan Ahok, pola pikirnya tidak mencerminkan pemimpin yang melindungi rakyat!" Pembela Ahok : "Wakakakakakakaka..............apa ngga kebalik tuh? Justru yang kalian bela itu biang kemacetan di Jakarta, preman perusak ketentraman, membayar warga untuk demo memacetkan jalanan, dasar kumpulan bajingan!" Pembela Anti Ahok : "Misalnya dalam menata Tanah Abang, Ahok seharusnya melihat secara makro. Mulai dari permasalahan sosial, tata ruang, penertiban pedagang kaki lima, lalu lintas, parkir, kajian ekonomi, serta sarana prasarana. Jangan asal gusur dan berpikir sempit, si Ahok bisanya BEKOAR dan adanya cuma pemaksaan kehendak, pengen jadi PAHLAWAN JAKARTA ya, DEMI ALLAH langkahi dulu mayat kami!!" Pembela Ahok : "Kalian semua yang super duper PEKOK, siapapun yang benar-benar berjuang membangun bangsa kami dukung, ngga usah banyak BACOT soal agama! Ahok sudha bertindak tegas! Sebab membangun ikhwal Negara haruslah mindsetnya NEGARA jangan kalian politisir menjadi isyu agama, kalian pengen MUDIK ke ZAMAN BATU?" Pembela Anti Ahok : "Ahok tegas? Apa buktinya Ahok membangun, dia sama saja dengan preman yang melawannya." Pembela Ahok : "Kalian jangan sok, memangnya kalian semua bisa membangun Jakarta dalam sekejap, dibandingkan Ahok kalian ini tidak ada apa-apanya, bisanya cuma MALAK pedagang doang!" Pembela Anti Ahok : "Ahok itu cuma OMDO alias omong doang, yang kerja membangun di Jakarta itu tukang batu, Ahok bisanya cuma marah-marah sama rakyat kecil, mau jadi HERO hadapi kami dulu!!" Pembela Ahok : "Hanya Ahok pemimpin yang PUNYA NYALI, berani melawan PREMANISME demi menegakkan undang-undang dan menertibkan ketidakbenaran yang ada di Jakarta, kalian tahu Gedung Blok G pasar Tn.Abang Lt.3-4 ini yg DiKUASAI para Preman itu selama ini digunakan oleh Germo-germo untuk jadi Kamar pelacuran, FPI mengatakan tidak ada premanisme & maksiat di sana!!! ITU FAKTA! Belum Peredaran Uang Sewa "Check-In" Blok G ini bisa mencapai puluhan Juta/Malam. Di situ disewakan pula ruangan untuk pemakaian Narkoba! Buka mata kalian! Kami tak heran kalau kalian Marah sama tindakan AHOK untuk merelokasi PKL ke Blok G adalah KAUM penikmat UANG HARAM!!! Ini bukan persoalan menertibkan PKL semata tapi sudah melibatkan Group Mafia Besar yang sudah beroperasi LAMA Sekali! Mengandalkan Aparat Keamanan setempat PERCUMA, karena tiap malam banyak mobil patroli ambil upeti disitu. Jika kita semua setuju Jakarta bahkan Indonesia HARUS Bersih dari Premanisme, Maksiat dan Kesemrawutan Tata Tertib, mari Support & BANTU Pemimpin Kita. Sadar nggak kalian ini?!!" Begitulah pertentangan antara KEBENARAN dan KEJAHATAN selalu saja terjadi di negeri ini. Masyarakat kota telah mengalamai banyak perubahan pola hidup dengan berbagai konsekuensinya. Parameter budaya global yang semakin kompetitif dan menuntut profesionalisme berhadapan dengan pergeseran nilai-nilai yang bisa menggiring umat manusia ke dalam KRISIS mental, moral, dan spiritual. Kecenderungan masyarakat dengan persoalan-persoalan SUPRARASIONAL bahkan IRASIONAL muncul karena secara empiris persoalan masyarakat modern tidak dapat lagi diatasi dengan terapi ilmu-ilmu yang hanya mengandalkan pendekatan konsep  teoretis. Jokowi dan Ahok telah melakukan pendekatan KONSEP APLIKATIF yang dapat menghantarkan orang untuk bisa menemukan dimensi esoteris, hingga dapat membantu mengatasi persoalan-persoalan di Jakarta. Illustrasi : 1, 2,3 https://www.facebook.com/groups/Liputan6sctv/photos/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun