Kembali Kompasiana menggelar event tahunan, salah satunya pemilihan Kompasianer Terfavorite berdasarkan pilihan Admin dan pemenangnya ditentukan dengan banyaknya VOTE para pembaca yang punya akun di sini. Kebetulan saya salah satu yang masuk dalam 12 daftar nominasi terfavorite tahun ini, bersanding dengan sahabat-sahabat hebat yang bernasib sama. Saya pun tergelitik menuliskan hal terfavorite seperti tahun-tahun yang lalu, baik yang serius maupun yang ngusilin kandidat lainnya. Kali ini saya menulis untuk refleksi diri sendiri dulu dan berbagi kesamaan pada semua sahabat di sini. Di DUMAY, orang mengenal Anda dari apa yang engkau tulis, BUKAN dari yang MEREKA dengar. Mustahil kenal Anda tanpa membaca apa yang kau tulis, jadi menulislah agar mereka mengenal Anda. Banyak artikel dan komentar di sini yang SARAT hubungan manusiawi, saling berbagi, saling diskusi, kalau perlu dibumbui saling memaki, itulah sisi manusiawi yang tak bisa kita hindari. Tragedi hidup yang utama bukan manusia biasa, melainkan kita berhenti saling mencintai. Banyak yang bisa kita petik dari artikel-artikel di Kompasiana, ternyata lebih banyak menyuarakan KECINTAANNYA daripada kebenciannya sesuai dengan talenta yang dimilikinya.
SAHABAT ADALAH KEMEWAHAN YANG MAHAL, itulah yang selalu mengisi hati dan pikiran saya, namun menjadi sahabat juga HARUS BERANI, berani mengkritisi apa adanya, berani menegur bila berbuat tidak tepat, dan berani memberikan solusi tanpa pamrih. Sebab SAHABAT SEJATI itu tidak memikirkan KEUNTUNGAN PRIBADI, oleh sebab itu sahabat adalah kemewahan yang mahal. Anda semua sudah melakukan hal itu bahkan tanpa Anda sadari sedari dini, tentu saja bila kita mau membacanya dengan rendah hati dan hati-hati. Penyebab utama kesalahan manusia dapat ditemukan dalam PIKIRAN dan PRASANGKA yang tercermin dalam tulisan-tulisannya bila ia berinteraksi dalam bentuk tulisan. Seorang penulis yang BIJAKSANA akan mampu BERTANGGUNG JAWAB dengan apa yang ditulisnya. - Tidak MUDAH MARAH bila ada komentar yang mengkritisinya. - Tidak MUDAH BESAR KEPALA bila ada komentar yang memujinya setinggi langit. - Tidak lupa mengucapkan TERIMA KASIH bila diberi masukan yang berarti. - Tidak lupa MEMINTA MAAF bila telah secara sengaja atau tidak sengaja menyakitinya. Bila seorang penulis mampu melakukan itu dengan KESEIMBANGAN, akan terlihat tulisannya semakin hari akan semakin PUNYA ARTI dalam hati SETIAP PEMBACANYA. - Tidak perduli tulisannya panjang sekali. - Tidak perduli tulisannya pendek sekali. - Tidak perduli bila jarang menulis di sini. Namun bila tulisannya muncul, setiap pembaca akan merindukannya. Rindu bukan berarti harus memberi VOTE. Rindu bukan berarti harus meninggalkan KOMENTAR. Tidak selamanya kita bisa MENULIS BAGUS Tidak selamanya kita bisa MENULIS BENAR. Tidak selamanya kita bisa MENULIS LARIS. Kita harus menyadari, bahwa kita ini MANUSIA LEMAH dan TERBATAS dalam setiap pengetahuan yang ada di dunia ini. Namun kita mestinya berbahagia bila ada sahabat yang mengingatkannya dengan TULUS. ADA SAATNYA TIBA DI DALAM KEHIDUPAN SETIAP MANUSIA KETIKA IA HARUS MELAPANGKAN JALAN KEBENARAN YANG DATANG BUKAN DARI DIRI SENDIRI.
Handai taulan yang terhormat tanpa mengurangi rasa hormat, saya berharap refleksi ini mendapat NILAI POSITIP yang merasuk ke dalam sanubari Anda semua. Sebab satu-satunya yang baik ialah pengetahuan, dan satu-satunya yang jahat adalah kemasabodohan. Hari ini beda pendapat, besok bisa sependapat dan lusa nanti bisa tidak sepakat lagi, itu hal yang LUMRAH dalam hubungan di kancah tulis menulis ini. Sering kita berusaha menjadi MANUSIA BERHASIL dan itu tidak salah, tapi alangkah lebih baiknya berusaha menjadi MANUSIA BERHARGA. Saya percaya, Anda semua adalah manusia berharga dan bisa saling melengkapi apa yang sudah menjadi keberhasilan Anda semua untuk dibagikan kepada seluruh dunia lewat media tulis di Kompasiana ini. Saya tidak tertarik melihat KEKURANGAN pada kalian semua, sebab saya sendiri adalah MANUSIA KEKURANGAN, oleh sebab itu saya ingin melihat KELEBIHAN yang sudah tercermin dalam tulisan yang ada di sini, untuk menjadi cermin dalam hidup di dunia ini. Betapa tidak mudahnya menjadi MANUSIA yang hidup di dunia yang penuh warna ini, dan semua warna itu dihamparkan dengan bebas di hadapan kita semua, tinggal bisakah kita melihat warna-warni itu sebagai satu kesatuan yang indah walau silih berganti kita pandang dan mengisi keseharian hidup ini. Namun, sekali kita melakukan PERBUATAN DUSTA akan bisa menghancurkan seluruh reputasi sebagai ORANG JUJUR. Waktu yang kelak akan menguaknya. Menjadi nominator Kompasianer of The Year 2012 adalah refleksi terbuka yang akan dibaca rekam jejaknya sepanjang bergabung di Kompasiana, saat ini saya dan 11 sahabat lainnya, siapa tahu berikutnya Anda bisa jadi nominatornya jika ketekunan masih menjadi gairah menyenangkan dalam menulis di sini.
(Bersambung)
(NB : Di publish ulang karena artikel sebelumnya tidak muncul di profil)
Tulisan tentang TERKAPORIT sebelumnya :
1. Wawancara Dengan Kompasianer yang Menolak Gelar Terfavorite Versi Admin
2. Ini Dia Kompasianer Favorite yang Banyak Disukai
Illustrasi :dwikisetiyawan.wordpress.com, facebook.com ,andidwih.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H