Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menghapus Jejak Gundik Arab, Masukan Buat Admin

30 Oktober 2012   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana tanpa Kompasianer ibaratnya seperti sayur tanpa garam, keduanya harus saling mengisi dan memberi, tanpa salah satu pihak yang hadir, kelangsungan website ini tentu tak akan berarti lagi. Tentu saja menjadi hak sepenuhnya Admin untuk memberi aturan mainnya yang sudah terangkum dalam Term & Conditions-nya, dan hak sepenuhnya Kompasianer untuk mematuhi atau tidak perduli. Bila ingin nyaman di sini tentu harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan, bila tidak perduli apakah punya niat membuat ULAH yang bikin Kompasianer yang PATUH menjadi tidak nyaman lagi berbagi di sini? Bukan bermaksud membesar-besarkan KASUS INBOX yang diterima Bunda Khadijah dari akun bernama Gundik Arab yang KESETANAN mengeluarkan kata-kata KASAR yang sungguh tidak pantas untuk dibaca itu, saya berulangkali memposting tulisan yang terkait kasus tersebut. Tetapi sebagai solidaritas dan keperdulian saya untuk ikut mengamankan dan menyamankan semua sahabat yang berinteraksi di sini dalam suasana Sharing & Connecting itu. Namun masih saja ada yang komentar tanpa BERISI selain hanya BERISIK saja, seolah-olah dirinya sudah memberi kontribusi yang besar di sini. Kalau Anda merasa bosan dengan artikel yang berusaha membantu tugas Admin dan usaha Bunda Khadijah melalui kuasa hukumnya Sutomo Paguci dalam mengungkap kasus ini, Anda harus bijak kepada diri sendiri daripada MENGELUH dan MENCIBIR tanpa isi itu. Artikel di Kompasiana sangat banyak dan beragam serta setiap menit selalu hadir tulisan baru, silahkan dipilih sesuka hatimu, tidak ada larangan! Semua permasalahan adalah pelajaran, mustahil Anda belajar tanpa memecahkan sebuah masalah (Quote Tante Paku). Dibandingkan artikel tentang Jokowi, tulisan tentang kasus Gundik Arab ini tak seberapa, hanya beberapa Kompasianer yang menaruh empati pada kasus ini, dan sepertinya akan terus bertambah simpati yang mengalir. Terbukti saya banyak menerima surat inbox yang mendukung untuk ikut andil memberi pencerahan sehubungan kasus ini. Apalagi bila yang ngirim surat itu seorang ibu, dia benar-benar ikut MARAH walau tidak sampai TUMPAH lewat komentar atau membuat artikel khusus untuk OKNUM yang DUNG DUNG RAB itu.

http://uai.ac.id/wp-content/gallery/bullying-sejiwa-1/1-3.jpg
http://uai.ac.id/wp-content/gallery/bullying-sejiwa-1/1-3.jpg
Saya ada masukan buat divisi teknis IT Kompasiana, mumpung saat ini lagi bekerja keras membenahi rumah ini. - Mengingat kejahatan dunia maya semakin hari  semakin menjadi, untuk menghindari CYBER BULLYING, bagaimana kalau FITUR MESSAGE ikut juga diperbaharui? Maksudnya, HANYA mereka yang masuk dalam list pertemanannya saja yang bisa mengirim message kepada teman yang juga ada dalam list tersebut. Dengan cara demikian, kerja Admin akan lebih mudah bila ada KASUS cyber Bullying yang dilakukan via inbox. Demikian juga Kompasianer yang menerima inbox bisa melakukan tindakan dengan cepat, MELAPORKAN ke Admin, DELETE dia dari list pertamanan, atau bongkar tindakan bullyingnya itu dalam sebuah artikel, biar semua tahu dan berhati-hati bila bersahabat dengan oknum tersebut. Nah, satu usulan itu saja yang saya sampaikan kepada Admin. Inilah salah satu cara MEMINIMALISIR kasus inbox KOTOR di masa datang. Bagaimanapun juga, alangkah berbahayanya memberi kebebasan kepada setiap Kompasianer untuk bebas mengirim message kepada yang dia mau, apalagi kalau BERNIAT JAHAT!

"Inequality is the inevitable consequence of liberty" (Salvadore de Madariaga) Sekian dan salam. Tulisan seri DUNG DUNG RAB bisa di baca di sini : 1. Kompasianer Spesialis Inbox Itu Dung Dung Rab! 2. Pasal Hukum Untuk Kompasianer Dung Dung Rab 3. Gundik Arab Itu Apakah Orang Pengecut? 4. Ada Pantun Kasus Gundik Arab 5. Namaku Gundik Arab Asliku Dari Jawa Barat

Illustrasi : campuslifemagz.beritasatu.com,merdeka.com,uai.ac.id,rockydui.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun