Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akankah Jokowi Lolos Uji Emosi Jadi Gubernur DKI?

8 Maret 2012   00:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:23 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Esemka boleh menghilangkan kata KIAT pada produk mobilnya yang direncanakan bisa menjadi MOBNAS itu, namun kenyataannya jalan itu masih berliku. Esemka Rajawali TIDAK LULUS uji EMISI, walau sopirnya lolos uji EMOSI, toh Sukiyat terlanjur dicoret dari proyek Esemka, maka pengusaha bengkel dari Klaten itu jadi EMOSI dan membongkar RAHASIA mobil Esemka, bahwa Esemka komponennya berasal dari comot sana sini mobil lain! Akhirnya, Esemka harus pulang kandang dan dibongkar total untuk menghadapi ujian ulangan nanti agar bisa lulus EMISI. Namun ada kabar yang cukup menggembirakan datang dari Walikota Surakarta Jokowi, beliau ternyata LOLOS UJI KELAYAKAN dan KEPATUTAN sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Jokowi oleh jajaran Ketua DPP Pusat PDIP dianggap kader berprestasi, populer, integritas serta kapasitasnya layak untuk dicalonkan duduk di kursi DKI-1. Tentu saja masih ada kandidat lain dari PDIP selain Jokowi, yaitu Letnan Jenderal (Purnawirawan) Nono Sampono, nah siapakah di antara kedua tokoh tersebut yang berhak  dicalonkan menjadi Gubernur DKI? Konon, masih menunggu hasil final survei internal dan survei lembaga survei Indobarometer serta Sirus Network. PDIP. Selain itu, respon dari partai yang diajak berkoalisi juga sangat menentukan, sebab untuk mengajukan pasangan Gubernur ke KPU harus memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta, padahal kursi PDIP cuma 11. Kepada pers Nono Sampono merasa yakin bisa menjadi calon Gubernur DKI, karena mengklaim Partai Gerindra mendukungnya. Sementara Jokowi tidak tertarik kalau dijadikan Wakil Gubernur, ""Kalau cuma wakil gubernur, mending tetap di Solo," ujarnya kepada beberapa wartawan. Walau Jokowi berasal dari daerah, namun ia SIAP bertarung dengan calon dari mana saja, bahkan si Kumis tebal Fauzi Bowo yang calon incumbent itu. Akankah Jokowi nasibnya lebih baik dari mobil Esemka itu? Ataukah pulang dengan EMOSI mengendarai Esemka sambil menikmati EMISI untuk melupakan jadi Gubernur DKI? Kita lihat saja nanti. Illustrasi :www.tempo.co ,faisal-biem.com, pesatnews.com, archive.kaskus.us,ideguenews.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun