Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Cinta, Kayas-kayas Asih, Panglipur Bening

30 April 2011   17:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:13 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://files.myopera.com/m2m99/albums/604687/0Inspiration%20Fantasy%20Digital%20Art%20by%20mrm.jpg

Dunia cinta memang harus kita cipta, kalau kita ingin hidup di dalamnya seperti BUNGA MAWAR yang identik dengan ungkapan cinta seseorang kepada kekasihnya. Tetapi bunga mawar bukan manusia yang suka memilih-milih cintanya. Bunga mawar tak pilih kasih, kepada mereka yang baik maupun yang jahat, bunga mawar tetap memberikan keharumannya kepada siapa saja. Itulah gambaran Allah yang memberi kehidupan ini, dengan air bening Dia memberi kita semua kesejukan hingga akhir hayat. Puisi basa Sunda

Kayas Kayas Asih

Kuberikan hiji pot Lambak Asih Simpanlah di tepas hareup imah Siramilah kalayan asih anjeun Sinarilah kalayan sono anjeun Teu kubiarkan timburu kuring Mengekang kabébasan anjeun Biarlah timburu jadi milik-nya Melangkahlah tanpa gentar Arungilah lambak hirup Angger teger kawas daun éta Daun éta terus tumuwuh Teu pites di tarajang angin hésé Ulah kau capé Mendapati asih anu pites Teruslah menyapa kalayan soméah Sabab PANGÉRAN teu ambek Sabot aya asih Dalam jiwa urang 27.12.09 Geguritan

Panglipur Bening

Gusti Gusti Gusti Ingkang paring kekiyatan Ingkang paring katentreman Ingkang paring gesang Ingkang mundhut maneka warni Gusti Gusti Gusti Manungsa ing alam donya Waras-wiris sekar endah Morsal mokal-mokal Kasrakat mlarat sakit-sakiten Maneka warni manungsa ngalami Ojo nacad marang Gusti Allah Kowe bakal tilar donya Ngajal tilar raos sumedhot Makuthaning gesang punika Gusti Allah 30.4.11

Hanya Cinta

Cintaku sedalam lautan garam Saat luka kutanam di sudut malam Saat duka biarlah diam terbenam Cintaku setinggi awan atas Karena langit tak terbatas Biarlah terbang terus ke atas Cintaku tak punya kepala Karena tak perlu kata-kata Biarlah pahit seperti daun pepaya Tetapi telah kutelan purnama Agar terangnya selalu bersahaja 270209 Illustrasi : Digital Art By M.R.M,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun