Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Jusuf Kalla Menyelamatkan Pesawat

12 Agustus 2010   12:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:06 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tidak akan bisa melupakan begitu saja seorang tokoh bangsa kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan yaitu Jusuf Kalla.  Kiprahnya dalam berperan menyumbangkan tenaga dan pikirannya semakin mencuat di era reformasi. Semua golongan mencatat bahwa beliau dinilai tokoh yang "bersih" serta tidak mau menonjol-nonjolkan diri. Penampilannya bersahaja namun bila melakukan tugas akan sikap tegasnya. Dalam tim Kabinet Indonesia Bersatu, Jusuf Kalla adalah arsitek yang memimpin pemulihan ekonomi waktu itu dan beliau juga tokoh utama perdamaian Malino. Jusuf Kalla sukses meletakkan kerangka perdamaian di daerah konflik Poso dan Ambon. Lewat pertemuan Malino I, dia berhasil meredakan konflik di Poso. Kemudian, dia pun memprakarsai pertemuan Malino II. Dalam pertemuan ini, dia bisa mengajak kelompok Islam dan Kristen yang bertikai di Ambon untuk menghentikan pertikaian. “Karena mereka yang berselisih ini memandang dari sudut agama, jadi kita memberikan kesadaran dari sisi agama juga. Karena semua agama, menurut saya, melarang membunuh tanpa alasan yang jelas,” ujarnya waktu itu. Memang, dalam menangani konflik Poso dan Ambon, ia berani mempersalahkan kedua belah pihak. Ia tidak hanya memuji dan membujuk mereka yang bertikai. Bahkan, “saya marah kepada keduabelah pihak itu,” katanya tulus. Ada sebuah cerita antah berantah, dalam penerbangan ke suatu daerah, ketiga tokoh Indonesia naik dalam pesawat yang sama, yaitu SBY, JK dan Megawati, mereka bersama dalam tujuan pertunjukan perdamaian bagi rakyat di suatu tempat. Pada waktu itu ketiganya masih menyandang sebagai CAPRES. Tiba-tiba pilot mengumumkan bahwa jalannya pesawat tidak stabil, karena kelebihan muatan. Dia minta dengan sangat agar salah seorang penumpangnya terjun keluar pesawat. Megawati yang merasa badannya gemuk berdiri,  "Demi nasionalisme kerakyatan, kulakukan hal ini!"  Dan ia melompat keluar pesawat. Tetapi jalannya pesawat masih belum normal juga. Kemudian SBY berdiri,  mungkin badannya yang tinggi besarlah yang membuat pesawat tidak stabil.  "Demi kelanjutan program rakyat, aku siap berkorban!" Dan SBY pun melompat keluar. Ternyata pesawat belum juga stabil.  Akhirnya dengan cepat JK berdiri,  "Agar lebih cepat dan lebih baik sampai tujuan, kulakukan hal yang sama!"  Dan JK mendorong seorang pramugari keluar dari pesawat. Gambar-gambar dari Google. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun