Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Inilah Cinta Yang Sebenarnya

7 Agustus 2010   16:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:14 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata orang hidungmu pesek seperti monyet Aku tetap cinta Kata orang bibirmu dower kayak ember Aku tetap cinta Kata orang cinta murni itu buta Tak memandang rupa dan harta Biar tubuhmu penuh panu Aku cinta kamu Biar rambutmu seminggu sekali dikeramas Aku tetap gemas Biar jalanmu kayak bebek mau bertelor Cintaku tak mundur walau kena teror Biar pun bapakmu iblis Engkau tetap manis Biar pun ibumu bengis Aku takkan sinis Biar pun kakakmu bawel Aku tak akan rewel Demi cinta aku tetap ngeyel Biar pun kulitmu tak mulus Aku tetap maknyus Biar pun suaramu sumbang Aku tidak bimbang Karena cintaku bukan bayang-bayang Kata orang kamu pelit Cintaku tak kan pahit Kata orang kamu punya penyakit Cintaku tak kan sakit Kata orang kamu jarang baca Alkitab Cintaku tetap mantab Kata orang kamu gaptek Cintaku tak kan sobek Kata orang cinta murni siap mati Kata orang cinta sejati siap mati Kata orang demi cinta rela mati Kata orang cinta ya cinta Tak memandang apa saja Walau wajahku lebih sedikit dari monyet Kau pun rela kupepet Walau aku sedikit urakan Kau pun tetap rindu beneran Walau badanku penuh tatto Kau pun minta juga di tatto Biar pun badanmu kayak gorila Aku tetap suka Biar pun pakaianmu norak Cintaku tetap jinak Biar pun kau tak bisa memasak Aku tetap bilang enak Banyak gadis yang hilang perawannya Saat belajar naik motor bebek Banyak gadis yang hilang perawannya Karena suka foya-foya Banyak gadis yang hilang perawannya Karena mengejar nafsu belaka Banyak gadis yang hilang perawannya Karena tidak suka dianggap ketinggalan zaman Biar pun engkau serba rusak Cintaku tetap masak Biar pun engkau jauh dari ideal Cintaku tetap masuk akal Karena engkau gadis tulen perawan Cinta pertamamu hanya untukku Cintaku cinta murni Cintaku cinta sejati Cintaku siap kubawa mati. Marilah perawanku Sambut mentari setiap pagi Tuhan tak memandang rupa untuk masuk sorga Marilah perawanku Rawat cinta ini setiap hari Karena Tuhan tak kan berhenti mencintai. 281109

Illustrasi : facebook.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun