Bekerja di perusahaan sepatu Nike memberikan saya pemahaman mendalam tentang berbagai aspek komunikasi. Secara intrapersonal, saya sering merenungkan peran saya dalam rantai produksi global, memahami bagaimana tugas harian saya berkontribusi pada produk akhir yang digunakan konsumen di seluruh dunia. Interaksi interpersonal dengan rekan kerja memperkaya pengalaman saya, di mana kami saling berbagi pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja.
 Komunikasi kelompok menjadi kunci dalam menyelesaikan tantangan produksi. Melalui diskusi tim, kami mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi bersama, memastikan alur kerja tetap lancar. Selain itu, komunikasi dengan hati atau empati memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang harmonis, memungkinkan kami untuk saling memahami dan mendukung dalam lingkungan kerja yang menuntut.
Penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal sangat vital di lantai produksi. Instruksi lisan harus jelas dan tepat, sementara isyarat nonverbal seperti anggukan atau gerakan tangan membantu dalam koordinasi tugas di tengah kebisingan mesin. Pengalaman ini memperkaya pemahaman saya tentang tradisi semiotik, fenomenologi, sibernetika, sosiopsikologis, kritis, dan retorika dalam konteks dunia kerja, menunjukkan bagaimana teori-teori komunikasi tersebut terimplementasi dalam praktik sehari-hari.
 Dan perusahaan sepatu Nike ini telah memperkaya pemahaman saya tentang komunikasi dan dinamika organisasi. Interaksi dengan rekan kerja dan manajemen menekankan pentingnya komunikasi efektif, empati, dan kerjasama tim dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, saya menjadi lebih sadar akan struktur kekuasaan dan pentingnya menyuarakan aspirasi secara konstruktif. Pembelajaran ini membantu saya menjadi individu yang lebih komunikatif dan adaptif dalam berbagai situasi.
Sumber foto : detikfinance
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H