Mohon tunggu...
28_ Sheza Verina Erlinda
28_ Sheza Verina Erlinda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

membaca novel & menonton film

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makna Persatuan dalam Keberagaman

29 November 2024   07:31 Diperbarui: 29 November 2024   06:30 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumpah Pemuda, yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928, adalah tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, para pemuda dari berbagai daerah di Nusantara berikrar untuk bersatu sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Ikrar ini tidak hanya menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah, tetapi juga menegaskan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Nilai-nilai Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda memberikan beberapa pelajaran penting yang relevan hingga saat ini, yaitu:

1. Persatuan dalam Keberagaman

Indonesia adalah negara dengan ratusan suku, budaya, agama, dan bahasa daerah. Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa meskipun berbeda, kita tetap satu dalam ikatan kebangsaan. Kesadaran ini menjadi fondasi untuk merawat kebhinekaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan.

2. Semangat Perjuangan

Pada masa penjajahan, para pemuda dari berbagai daerah berjuang melampaui kepentingan kelompok atau golongan. Mereka bersatu demi cita-cita bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Semangat ini relevan sebagai motivasi untuk menghadapi tantangan zaman modern.

3. Pentingnya Identitas Bangsa

Menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menunjukkan bahwa pemuda kala itu menyadari pentingnya identitas bangsa yang kuat. Bahasa menjadi alat pemersatu, yang hingga kini menjadi medium komunikasi lintas budaya di Indonesia.

Refleksi untuk Generasi Masa Kini

Dalam konteks zaman modern, Sumpah Pemuda tetap relevan dan layak menjadi renungan:

1. Menjaga Persatuan di Era Digital

Di era globalisasi dan media sosial, perpecahan bisa muncul dari berita palsu, ujaran kebencian, dan polarisasi. Generasi muda perlu belajar dari semangat Sumpah Pemuda untuk menjaga harmoni, menghargai perbedaan, dan membangun komunikasi yang produktif.

2. Kontribusi untuk Bangsa

Peran pemuda tidak berhenti pada seremonial semata, tetapi diwujudkan melalui kontribusi nyata dalam pendidikan, ekonomi, teknologi, dan bidang lainnya. Semangat perjuangan bisa diterjemahkan dengan menjadi agen perubahan positif di lingkungan masing-masing.

3. Memaknai Bahasa Persatuan

Dalam menghadapi pengaruh budaya asing, pemuda Indonesia harus tetap menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaan. Menggunakan bahasa asing boleh saja, tetapi jangan melupakan akar budaya sendiri.

Kesimpulan

Sumpah Pemuda bukan sekadar sejarah, tetapi cerminan dari semangat persatuan yang tetap relevan sepanjang masa. Dalam menghadapi tantangan zaman, kita diajak untuk terus menjaga persatuan, memperkuat rasa nasionalisme, dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Refleksi ini mengingatkan kita bahwa Indonesia yang kuat lahir dari semangat persatuan, toleransi, dan kerja sama di tengah keberagaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun