Mohon tunggu...
Muhammad Areqson Hertin
Muhammad Areqson Hertin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa muda yang masih bingung dengan proses penemuan jati diri sesungguhnya dan saat ini sedang menempuh pendidikan di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jelajah Jejak Si Anak Singkong, Chairul Tanjung

17 Desember 2022   17:30 Diperbarui: 15 Januari 2023   02:30 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menonton Televisi dan berbelanja menjadi Kegiatan yang paling sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mengisi waktu luang nya di sela-sela sibuk beraktifitas. Transmart, Trans TV, dan Trans7 adalah bagian dari PT Trans Corporation atau biasa dikenal dengan sebutan Trans Corp yang unit usahanya bergerak di bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Transmart, Trans TV, dan Trans7 adalah layanan perbelanjaan dan saluran televisi yang sering digunakan dan pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Banyak dari masyarakat Indonesia sering berbelanja dan menonton layanan hiburan dari saluran Trans TV dan Trans7. Salah satu acara hiburan yang tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia seperti Laptop si unyil, Si Bolang, Jejak si Gundul, dan Hitam Putih. 

Nama besar dari Transmart, Trans TV dan Trans7 tidak lepas dari sosok hebat yang ada di belakangnya. Sosok tersebut ialah Chairul Tanjung atau yang akrab dengan sebutan "si Anak Singkong". Chairul Tanjung dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia sebagai seorang konglomerat tanah air yang saat ini menduduki peringkat ke-2 dari jajaran orang paling kaya di Indonesia versi majalah forbes. Di balik kesuksesannya sebagai pengusaha besar yang memimpin banyak perusahaan, tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang penasaran akan cerita hidup dari sang konglomerat dari awal memulai karirnya hingga sukses menjadi seperti saat ini.

Chairul Tanjung atau akrab disapa CT lahir di Jakarta pada 16 Juni 1962, merupakan anak dari pasangan Abdul Gafar Tanjung dan Halimah. Masa kecil dari seorang Chairul Tanjung sangat jauh dari gelimangan harta. Dulu, ayahnya bekerja sebagai seorang wartawan di salah satu media cetak pada era Orde Lama. Kondisi keuangan keluarga yang memburuk, ditambah dengan perusahaan tempat ayahnya bekerja ditutup oleh pemerintah saat itu. Membuat CT harus memutar otak guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Lalu, CT memutuskan untuk menjual rumahnya dan membuat CT dan keluarganya harus tidur di suatu losmen kecil yang penuh sesak. Namun, hal tersebut tidak membuat seorang Chairul Tanjung patah semangat, lantaran membuat ia semakin bersemangat dalam belajar. Karena menurutnya, pendidikan adalah jalan keluar dari masalah ekonomi yang sedang dihadapinya.

Chairul Tanjung memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Van Lith Jakarta. Kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Van Lith Jakarta juga. Lulus dari Sekolah Menengah Pertama, CT melanjutkan pendidikannya ke SMAN 1 Jakarta. Setelah menyelesaikan masa SMA nya, CT meneruskan ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Tak hanya sampai pada gelar S1, CT pun melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Magister di Institut Pendidikan serta Pembinaan Manajemen pada tahun 1993.

Permulaan  karir dari sang Konglomerat berawal dari berjualan buku pada masa kuliahan hingga berjualan kaos dan membuka jasa fotokopi. Tak hanya sebatas berjualan, CT pun juga pernah membuka toko yang menjual alat kedokteran serta alat laboratorium. Namun, sayangnya bisnis tersebut mengalami kebangkrutan. Selepas menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia, CT mulai fokus merintis bisnisnya yang bergerak di bidang ekspor sepatu anak bersama 3 orang temannya dengan memodalkan uang 150 juta yang ia dan ketiga temannya pinjam dari bank. Bisnis yang CT rintis lambat laun mengalami hasil yang positif lantaran pernah mendapatkan pesanan hingga 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, pada akhirnya CT memutuskan keluar dari perusahaan tersebut dan membangun kerajaan bisnisnya sendiri.

CT Corp yang saat ini dikenal luas oleh seluruh masyarakat Indonesia, pertama kali didirikan oleh Chairul Tanjung Pada tahun 1987. CT Corp terus melakukan perluasan unit usahanya hingga memiliki jaringan cukup luas dan mampu berkembang dengan sangat cepat. Kesuksesannya dari kerajaan bisnis yang sang Konglomerat bangun, menjadikan CT bertengger di deretan orang paling kaya yang ada di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 7,5 miliar US dollar versi majalah Forbes. Semua harta tersebut CT peroleh dari bisnisnya yang sukses di berbagai bidang seperti Media, Keuangan, Properti, Asuransi, Ritel, Energi dan Agrobisnis, dan Hiburan. (Son)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun