Mohon tunggu...
Zainal Ilmi
Zainal Ilmi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi Hanya untuk Rakyat yang Melek Politik

10 Agustus 2017   20:20 Diperbarui: 11 Agustus 2017   10:40 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pernah mendengar ungkapan bahwa tidak ada tempat bagi rakyat yang buta politik di negara yang menerapkan demokrasi, saya sangat setuju dengan ungkapan itu, kenapa demikian? Karena demokrasi itu adalah bentuk pemerintahan dimana kekuasaan itu dipegang oleh banyak orang, kalau di Indonesia itu dipegang oleh seluruh rakyat yang berumur diatas 17 tahun (ikut pemilu). Walaupun di Indonesia menerapkan sistem demokrasi perwakilan bukannya demokrasi langsung, namun tetap saja kekuasaan ada ditangan seluruh rakyat karena yang memilih wakil rakyat adalah seluruh rakyat yang memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu, jadi tetap saja seluruh rakyat tidak boleh ada yang buta dengan politik,

 karena bagaimana bisa memegang kekuasaan apabila sang pemegang kekuasaannya adalah orang yang buta politik? Pasti tidak bisa bukan, bayangkan jika kebanyakan rakyat buta dengan politik, kebanyakan rakyat cuek dengan masalah politik, maka yang terjadi adalah pemerintahan tidak berjalan dengan semestinya, pembentukan masyarakat yang ideal akan sangat sulit sekali terwujud.

Contohnya adalah yang terjadi di negara kita sekarang, masih banyak rakyat yang buta akan politik, karenanya masih banyak suara yang bisa dibeli sewaktu pemilu, masih banyak masyarakat yang tidak mau ikut pemilu karena menganggap pemilu itu tidak penting, itu semua tidak lain disebabkan oleh butanya masyarakat dengan masalah politik. Padahal wakil-wakil rakyat kita dan partai-partai politik itu punya anggaran dana untuk memberikan pendidikan politik bagi seluruh rakyat, namun kenyataannya? 

Hampir tidak ada sama sekali, rakyat tetap buta akan politik, rakyat tetap cuek dengan masalah politik, angka golput kian meningkat setiap tahunnya, masyarakat yang menerima "serangan fajar" masih sangat banyak. Semestinya rakyat sebagai pemegang kekuasaan harus paham akan politik agar bisa memilih wakil rakyat yang terbaik untuk bisa membawa Negara kearah yang lebih baik lagi, Rakya harus melek akan politik agar tidak terus mau dibodohi-bodohi oleh orang-orang yang hanya memikirkan kepentingannya sendiri.

 Kalau terus-terusan seperti ini maka masyarakat yang ideal dengan sistem demokrasi tidak akan pernah terwujud, walaupun katanya Indonesia adalah negara paling demokratis no 3 di dunia setelah Amerika dan India. Sekarang pertanyaannya, apakah sistem ini adalah sistem yang aplikatif untuk dipakai di Indonesia yang berpenduduk kurang lebih 200 juta jiwa ini? Apakah nantinya para wakil rakyat dan partai politik bisa menjalankan dengan baik tugasnya untuk memberikan pendidikan politik bagi seluruh rakyat Indonesia? 

Apakah mereka sanggup untuk melakukan itu nantinya? Menurut analisa saya hal ini tidak mungkin bisa dilaksanakan, terlalu sulit untuk melakukan itu. Seharusnya kita harus menyerahkan segala sesuatu itu kepada ahlinya, masa kita harus selalu menyerahkan masalah politik kepada orang-orang yang bukan ahli politik? Mau sampai kapan kita seperti itu? Mau sampai kapan kita mempertahankan sistem ini? Mau sampai kapan kita mau mempertahankan Jenis kekuasaan yang seperti ini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun