Mohon tunggu...
Hasbi Zainuddin
Hasbi Zainuddin Mohon Tunggu... profesional -

Sedang menjalani rutinitas sebagai jurnalis. dan selalu berusaha menyajikan berita yang mencerahkan dan mencerdaskan. Setidaknya, melanjutkan tradisi para nabi dan rasul yang dijuluki "pembawa kabar gembira."

Selanjutnya

Tutup

Humor

Alasan Gus Dur Naikkan Gaji Hakim

2 Januari 2013   10:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:37 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KISAH yang tak jelas asal-usulnya ini diceritakan Ketua Komisi Yudisial RI, Prof Dr Eman Suparman, dalam salah satu kesempatan diskusi tentang kinerja akuntabilitas Lembaga Yudikatif RI, pada Senin, 5 November, lalu di Hotel Grand Clarion Makassar. Cerita itu tentang gaji hakim yang tidak naik sejak era Gus Dur. Presiden Keempat RI ini tanpa ragu menyetujui kenaikan gaji para para hakim hingga berkali lipat.

Bagaimana Gus Dur menyetujuinya? Eman menceritakan, saat itu Gus Dur dibisiki oleh asistennya tentang permintaan Ikahi (Ikatan Hakim Indonesia), agar menaikkan gaji hakim. Maklum, kebutuhan para hakim saat itu sudah mendesak. Mendengat permintaan itu, Gus Dur langsung merespons, "Yo wis, naikin gajinya!"

Gaji hakim pun dinaikkan. Dan Gus Dur dianggap Presiden yang cukup perhatian terhadap kesejahteraan hakim dalam delapan tahun terakhir. Pasalnya, selama era Gus Dur, hingga delapan tahun kemudian, gaji hakim belum pernah dinaikkan.

Hingga suatu ketika, Gus Dur yang sebetulnya belum paham kepanjangan Ikahi, bertanya pada asistennya. Asistennya pun menjawab, Ikahi adalah organisasi hakim. Spontan Gus Dur berujar, "Oalah, kirain Ikahi itu Ikatan Kiyai Haji Indonesia."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun