Mohon tunggu...
michael dion nugroho
michael dion nugroho Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

The Brent Spar Controversy

25 Maret 2014   03:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Introduction

Sulit untuk melupakan peristiwa kontroversi lingkungan yangmenjadi atensi media terkait penenggelaman tempat penyimpanan minyak Brent Spar yang dimiliki oleh Shell dan Exxon. Kejadian ini membuat malu pihak Shell serta John Major dan pemerintahan Inggris yang mempertahankan Shell sebagai The Best Practiable Enviromental Option (BPEO). Greenpeace merupakan aktivis yang bergerak di isu lingkungan yang berada di Jerman membuat kampanye untuk memprotes penenggelaman Brent Spar yang lalu didukung oleh beberapa negara seperti Jerman, Denmark, dan Swedia. Yang menjadi menarik dalam controversy Brent Spar ini adalah sebelum-sebelumnya isu pembuangan tempat penyimpanan minyak tidak pernah menjadi isu lingkungan sampai Grrenpeace mengangkat isu ini.

Case History

Untuk menenggelamkan Brent Spar, Shell mempunyai 4 opsi dengan melihat teknis, keamanan, dan implikasi lingkungan terhadap pembuangan tersebut. Berikut adalah opsinya:

a.Melakukan pembuangan di daratan

b.Menenggelamkannya di tempat itu juga

c.Dekomposisi

d.Menenggelamkan di lautan dalam (di dalam lautan wilayah Inggris)

Shell melakukan kajian-kajian lalu memutuskan bahwa opsi yang dipilih adalah opsi yang ke 4 dengan pertimbangan harga yang murah dan dampak lingkungan yang kecil. Opsi realistis yang bias dilakukan adalah opsi nomor 1 namun biayanya membengkak hingga 4x lipat dan resiko untuk para pengerjanya meningkat 6x lipat.

Isu tentang penenggelaman Brent Spar ini lalu diangkat oleh Grenpeace yang dengan berani mengangkatnya ke media sehingga berita ini menjadi agenda media. Dalam menanggapi berita tersebut Shell berkerja sama dengan Norwegia Det Norske Veritas untuk menginvestigasi laporan dari Greenpeace dan ternyata laporan tersebut salah sehingga membuat Greenpeace meminta maaf namun investigasi tersebut tetap menyatakan bahwa Brent Spar tetap salah.

The Risk of Deep Ocean Disposal

Menurut Shell commisied studies resiko dari pembuangan tersebut lebih tidak aman jika dilakukan di daratan dan resiko lingkungan jika ditenggelamkan dilautan tidak akan terlalu signifikan. Efek dari bahan-bahan berbahayanya juga dapat diminimalisir termasuk skala radioaktif, sisa minyak dan bahan kimia yang lainnya. Total penjumlahannya kurang dari 1% pertahunnya. Namun tetap saja ada ketakutan terhadap kerusakan lingkungan dimana nantinya Brent Spar ini akan ditenggelamkan dan itu tidak pernah diteliti.

Reasons Why Shell’s Risk Communication Program Failed

a.Adanya pertarungan antara “Daud” melawan “Goliat”. Daud di sini adalah Grrenpeace yang dengan berani melawan perusahaan multi nasional Shell yang diibaratkan seperti raksasa Goliat. Media pun sangat menyukai hal semacam ini, seperti “yang lemah melawan yang kuat”

b.Shell terlihat sangat tamak sehingga mereka tidak mendapat kepercayaan dari public

c.Shell menjadi target yang sangat mudah untuk di boikot karena pemboikotannya bias dengan car mengisi BBM di tempat selain Shell.

d.Politikus. Seharusnya para politikus melihat hal ini murni sebagai permasalahan lingkungan dan bukan perihal ekonomi. Dalam hal ini Pemerintahan Jerman mendukung Greenpeace karena masalah ini murni masalah lingkungan.

e.Ada masalah moral. Seharusnya lautan menjadi tempat yang bersih dan tidak terjamah. Seperti pembuangan minyak.

The Failure of Counter-Information

Ada beberapa kesalahn strategi komunikasi yang dilakukan oleh Shell:

a.Shell menggunakan pendekatan Top-Down ketimbang pendekatan dialog

b.Shell lebih terkesan sebagai sesuatu yang tidak dapat dipercaya

c.Shell tidak meng-counter Arti simbolik dari pembuangan di dalam laut

d.Shell tidak menggunakan tenaga ahli (para peneliti) untuk meng-counter klaim yang telah dibuat oleh Greenpeace

e.Adanya Media Coverage. Greenpeace lebih terlihat untuk menggerakan massa secara cepat sedangkan Shell lebih bereaksi untuk mempertahankan Shell sendiri

Discussion Lesson For Risk Communication

Sulit untuk menyatakan pasti bahwa permasalah yang terjadi di Brent Spar disebabkan sepenuhnya setelah investigasi Greenpeace. Pembelajaran yang bisa kita pelajari agar kedepannya kita bisa meminimalisir krisis semacam ini adalah seharusnya perusahaan seperti shell menggunakan pendekatan dialog dengan public, Special Interest Group dan masukan dari tenaga ahli

Daftar Pustaka

Lofstedt, Ragnar E & Renn, Ortwin. 1997. Perspectives The Brent Spar Controversy : An Example of Risk Communication Gone Wrong. Journal Risk Analysis Vol 17, No 2, 1997

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun