( ╹ -╹) Kenapa Stunting itu bahaya banget ?
Mungkin Kompasianer pernah dengar kata “ Stunting” entah itu di buku, koran, radio, televisi, medsos dan lain lain. Tapi apa sih itu stunting ? dan seberapa bahaya sih stunting ini ? sampai -sampai presiden Indonesia kita sekarang punya program makan gratis bagi anak-anak khusus untuk menurunkan angka stunting ini.
(˶ᵔ ᵕ ᵔ˶) Kita bahas pengertiannya dulu.
Stunting adalah kata yang diambil dari bahasa inggris dan jika diterjemahkan artinya adalah pengerdilan (kerdil). Dilansir dari Kementrian Kesehatan, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Tapi apa itu 1000 HPK ? jadi 1000 HPK adalah masa kehidupan yang terdiri dari 270 hari / 9 bulan didalam kandungan dan 730 hari / 2 tahun pertama bayi.
(⊙ _ ⊙ ) Lantas apa saja penyebab terjadinya stunting pada anak ?
Terdapat banyak penyebab yang dapat menyebabkan stunting. Diantaranya kurangnya asupan gizi pada saat hamil, ataupun saat anak masih berusia dibawah 2 tahun, ibu sering mengalami stres saat hamil, lingkungan tempat tinggal misalnnya air dan udara kotor, sanitasi buruk, sering mengalami infeksi, dan banyak lagi. Jika mekanisme tersebut berulang kali dilakukan, maka kemungkinan bayi menjadi stunting semakin tinggi.
(。· v ·。) lantas apa sih bahaya atau dampak stunting pada anak ?
Secara pertumbuhan fisik, anak cenderung memiliki tinggi badan yang cenderung lebih pendek dari anak lainnya dan juga cenderung menjadi lemah dan rentan terluka akibat terhambatnya pertumbuhan otot dan tulang. Secara perkembangan otak, stunting dapat menurunkan kemampuan kognotif anak seperti daya ingat, kemampuan belajar, dan memecahkan masalah ditambah anak dengan kondisi stunting sulit sekali dalam berkonsentrasi. Secara kesehatan, anak dengan kondisi stunting cenderung lebih mudah jatuh sakit dan rentan terhadap infeksi. Dan di masa dewasa anak lebih beresiko mengidap penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung , dan hipertensi. Dan yang terakhir secara sosial, anak dengan kondisi stunting memiliki kepercayaan diri yang rendah dan sulit berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
( •̀ - •́ ) Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah stunting ?
Disini admin memiliki beberapa solusi untuk mencegahnya seperti, sering melakukan cek kesehatan baik saat hamil ataupun bayi telah lahir, melakukan imunisasi, memenuhi kebutuhan gizi bagi sang ibu / anak terutama dalam pemenuhan serat dan protein pada buah dan sayur, dan juga hindarilah penyebab terjadinya stunting seperti yang sudah admin tulis di paragraf sebelumnya. Dan perlu juga diingat jika kondisi stunting ini merupakan kondisi yang tidak bisa disembuhkan sehingga kita sebagai kompasianer yang bijak harus pandai mencegah dari pada mengobati. Admin berpesan kepada semua kompasianer agar memperhatikan kondisi lingkungan, fisik, mental, dan gizi anak anda, baik saat didalam kandungan maupun saat dilahirkan ke dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H