Pada Oktober tahun 2023 lalu, negara Palestina sekali lagi diserang oleh Israel atau para tentara zionis. Sudah banyak korban gugur akibat perlakuan keji tentara zionis, korban warga sipil tidak hanya dari kalangan orang dewasa saja, namun para anak kecil, orang tua, ibu hamil dan bahkan bayi juga ikut tewas terbunuh akibat perilaku tidak manusiawi itu. Sudah banyak aksi dari seluruh warga di dunia yang menyuarakan isu tersebut, mulai dari para selebritas dengan aksi mereka menyuarakan tentang isu di Palestina yang telah di unggah di akun sosial pribadi mereka dengan tujuan agar para masyaralat di seluruh di dunia membuka mata dan telinga mereka untuk memulai aksi peduli terhadap semua rakyat Palestina.
Sudah banyak semenjak isu social humanity tentang Palestina ini muncul, banyak para influencer menggerakkan aksi pemboikotan terhadap produk-produk yang berkaitan dengan zionis. Mulai dari brand makanan, seperti pakaian, make up dan masih banyak lagi. Aksi ini dilakukan agar bertujuan bahwa seluruh pabrik atau perusahaan yang tergabung dengan zionis tidak memiliki pemasukan. Dengan tidak adanya pemasukan, para masyarakat yang menggelarkan aksi peduli terhadap Palestina berharap zionis tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan mereka karena kurangnya pemasukan mereka.
Namun pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang tone deaf mengenai isu social humanity tersebut. Tone deaf adalah sikap dimana seseorang tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap isu sosial yang sedang terjadi, dan membiarkan isu tersebut terjadi begitu saja tanpa mempedulikan bagaimana keadaan atau perasaan yang dialami para korban yang sedang mengalami isu tersebut. Masyarakat menjadi bersikap tone deaf atau lalai disebabkan oleh beberapa hal, yaitu karena tergiur akan diskon yang ditawarkan oleh beberapa brand atau produk yang bekerjasama dengan zionis, tidak mampu mengontrol hawa nafsu dan kurangnya kesadaran akan perasaan social humanity.
Â
Dengan adanya kasus isu tersebut, para masyarakat pun tergerak untuk beraksi dan menyuarakan isu "Social Humanity" untuk rakyat Palestina agar para masyarakat ikut turut serta membantu isu di negara timur tengah itu. Beberapa aksi yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
- Menyuarakan Melalui Media Sosial
- Di dunia yang serba canggih kini, kemajuan bidang teknologi pun semakin maju. Penyebaran informasi kini pun juga terasa lebih mudah karena perkembangan teknologi. Salah satunya adalah penyebaran kasus isu sosial yang ada di Palestina. Penyebaran ini dapat dilakukan di media sosial seperti Instagram, TikTok, X dan masih banyak lagi. Aksi ini ditujukan agar masyrakat sadar untuk turut ikut peduli terhadap apa yang kini sedang dialami oleh rakyat Palestina. Aksi ini juga turut ikut diramaikan oleh para selebritas ternama yang memiliki banyak pengikut agar pengikut tersebut juga ikut turut mau membantu menyuarakan
- Aksi Pemboikotan
- Tidak hanya penyebaran informasi saja, namun aksi pemboikotan barang-barang yang bekerjasama dengan Israel juga turut dialakukan. Banyak masyarakat yang sudah ikut berpartisipasi dalam aksi pemboikotan tersebut, tal hanya itu banyak para influencer yang telah memberikan informasi seputar produk atau brand alternatif pengganti produk yang bekerjasama dengan zionis.
- Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
- Selain membantu para rakyat di Palestina dengan cara pemboikotan produk-produk yang bekerjasama dengan Israel, aksi ini juga dapat membantu memajukan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang juga untuk menambah penghasilan para masyarakat dan dapat memajukan produk lokal. Hal ini juga diupayakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena banyaknya produk yang telah di boikot, karena ada penciptaan karya inovasi terbaru untuk produk alternatif. Sudah banyak sekali ditemukan produk lokal yang mulai muncul dan terbit inovasi penciptaan produk baru karena aksi ini, salah satu yang paling menonjol adalah dari produk make up, makanan dan masih banyak barang lainnya.
- Penggalangan Dana
- Tak hanya sampai disitu saja, masyarakat juga menggalang dana untuk membantu masyarakat Palestina. Dana tersebut bisa lewat dengan cara infaq atau transfer melalui bank dengan nominal yang tidak ditentukan atau "ikhlas." Selain menggalang dana, masyarakat bisa menymbangkan beberapa bahan pokok, seperti beras, roti, air dan bahan pokok lainnya. Bukan hanya kebutuhan pokok saja, masyarakat juga bisa mengirim obat-obatan dan juga pakaian bekas namun yang masih layak pakai. Sumbangan tersebut bisa dikirimkan melalui lembaga amil zakat yang juga dapat membantu para warga di Palestina, dan kini lembaga amil zakat pun sudah banyak yang ikut berpartisipasi.
Begitulah cara yang dapat dilakukan para masyarakat yang ada di dunia untuk turut aksi dan menyuarakan isu yang ada di Palestina. Aksi tersebut memang hanya sebagian kecil walau kita tidak ikut turun langsung di lokasi, namun aksi sekecil ini dapat berarti bagi masyarakat yang ada di Palestina. Dan kita sebagai makhluk sosial sudah sepantasnya untuk saling membantu meskipun kita bukan berasal dari asal yang sama. Dan perlu diketahui juga bahwa ini sudah bukan tentang agama, namun tentang "kemanusiaan" karena sejatinya sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa memanusiakan manusia dan sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H