Mohon tunggu...
27 NOVITA INDAH
27 NOVITA INDAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Juara 2 lomba pmr surabaya lomba latgab

Saya suka menulis membaca dan tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Zat Pemanis Buatan pada Minuman Es Teh bagi Tubuh

31 Maret 2024   22:56 Diperbarui: 31 Maret 2024   23:06 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam zaman yang semakin berkembang banyak masyarakat yang memanfaatkan peluang kemajuan zaman untuk inovasi berwirausa terutama berwirausaha makanan dan minuman. Makanan dan minuman memiliki peluang minat yang besar pada masyarakat. Para pedagang selalu memanfaatkan trend untuk menarik minat pelanggan. Pada saat ini Indonesia mengalami kenaikan suhu cuaca yang cukup ekstrim di beberapa wilayah khususnya kota Surabaya. Di kota Surabaya tidak sedikit pedagang yang memilih untuk menjual minuman segar salah satunya adalah es tehh. 

Es teh merupakan minuman segar yang di gemari oleh banyak masyarakat. Banyak masyarakat yang menjadikan alternative penghilang dahaga di cuaca Surabaya yang sangat panas. Saat ini banyak pedagang yang menjual es teh di pinngir jalan raya di bandrol dengan harga Rp.2.500.000 -- Rp 3.000.00 tentu saja dengan harga yang cukup murah ini banyak menarik minat pembeli. Namun dengan harga yang rendah, tentunya bahan baku yang di gunakan adalah bahan baku yang curah/tidak berkualitas. Banyak pedagang yang mementingkan dagangnya untuk laku tanpa memikirkan dampak bagi orang lain. Tidak sedikit di antaranya pedagang es teh menggunakan zat pemanis seperti obat gula / biang gula untuk dagangan mereka. 

Dengan mengkonsumsi es teh pastinya akan menghilangkan rasa haus pada diri kita namun berdampak jangka panjang bagi kesehatan. Banyak Masyarakat yang masih menghiraukan kesehatan mereka untuk saat ini. Padahal jika kita mengkonsumsi es teh yang di dijiual di pinggir jalan seringnya setelah mengkonsumsi akan merasakan sakit tenggorokan dan flu. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, saya pernah membeli es the se harga Rp. 2,500.000 setelah itu saya mengalami radang tenggorokan. Dengan hal ini harga untuk berobat tidak sebanding dengan harga yang kita keluarkan untuk segelas es teh. Selain itu obat gula yang digunakan menjadi pemicu diabetes dan kerusakan organ tubuh. 

Masi banyak masyarakat yang tentunya menghiraukan hal ini padahal minuman yang di konsumsi tidak sehat bagi tubuh mereka. Perubahan gaya hidup sehat tentunya perlu di sadarkan untuk keberlangsungan kesehatan tubuh. Masyarakat harus sadar dan memilih makanan atau minuman yang memiliki standart yang baik bagi tubuh mereka. Untuk penjual es the sebaiknya menggunakan bahan baku gula asli atau bahan baku lainnya yang berkualitas meskipun bahan baku tersebut memiliki harga yang cukup mahal dan total keuntungan sedikit namun perubahan harga untuk penjualan bisa di tambah atau di naikkan. Masyarakat yang bijak pasti akan memilih kualitas di bandingkan dengan harga yang murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun