Mohon tunggu...
Elizza Yuliantari
Elizza Yuliantari Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Dalam perpisahan senja lebih bijaksana Ia pergi dengan keindahan sedang kita berpisah tapi masih bersatu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pejalan Kaki

30 September 2024   12:03 Diperbarui: 30 September 2024   12:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cemara rimbun meneduhkan dua pejalan kaki

Pejalan kaki berkerudung biru dan pria ber gelagat lucu

 Terbayang  potret keluarga cemara yang akan melahirkan banyak generasi lucu juga penuh haru

Langit sore tampak redup setelah seharian diterjang panas  sepanas  bara api rasa yang menggeliat ke dasar jurang

Tapi apa daya, rasa datang di waktu yang tidak tepat. 

Keduanya adalah hamba yang ingin taat. 

Pria lucu masuk ke dalam sumur dan sibuk menimba agar segera surut

Si kerudung biru bak hilang di telan waktu

Sungguh naas sebuah kisah perpisahan 

Bila masih ada rasa sayang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun