Mohon tunggu...
Elizza Yuliantari
Elizza Yuliantari Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Dalam perpisahan senja lebih bijaksana Ia pergi dengan keindahan sedang kita berpisah tapi masih bersatu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bum!

30 Maret 2024   19:33 Diperbarui: 30 Maret 2024   19:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan dengan membawa karung di pundakku jumlahnya tak dapat ku hitung

Aku tertatih dan sesekali aku berteduh 

Rasanya ingin ku letakan semua karung ini, tapi aku masih sayang dan tak rela. Masih ingin ku bawa kemanapun kaki ini melangkah. Karung-karung ini seperti belahan jiwaku tak dapat ku pisahkan dariku.

Perlahan ku letakan karung ini, ku tengok dengan berani. Bum! Aku kaget.

Ternyata karung ini adalah kepedihan, dihakimi, tak pernah cukup, kesepian, selalu salah dan terbebani dengan hutang Budi.

Sedikit demi sedikit peluh ini mengering, tapi akankah lukaku ini juga mengering.

Aku begitu berat melepas semuanya tapi ku tak sanggup. Ku tutup mataku sekejap aku terpana dengan senyumnya. Senyum pria yang dulu ku sayangi dengan hati dan pikiranku. Lalu bayangan itu pergi

Seperti bulan suci ini, Ramadhan yang akan segera pergi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun