Malam gelap penuh dengan penat
Memejamkan mata agar lelah pudar
Terbangun, tapi dingin sayang.
Merajuk tak lagi guna
Sedih tidak ada pula yang peduli
Aku tahu semua akan berakhir di sini
Saat lelah mengeja cinta
Yang tidak tahu di mana itu terasa
Semua hanya kesia-siaan dalam rentang waktu yang terlalu lama untuk sepanjang zaman
Sampai kapan aku harus mengerti dan memahami, tanpa sedikit pun tahu bagaimana rasanya dipahami.
Apakah begitu sulit memahami orang lain.
Ya sangat sulit. Â Sepanjang hari rasanya aku senantiasa berada di putaran roda memahami yang tiada henti.
Jemu, karena tidak pernah tahu bagaimana rasanya dipahami, tapi aku tahu bagaimana harus memahami.
Sejauh kaki melangkah semakin jauh indahnya dimengerti. Sesulit itukah untuk mau memahami ku, sedikit saja. Sekali ini saja..
Kapan giliranku. Aku sudah tidak mampu
Kapan semuanya berlalu
Hai kamu, aku berharap suatu saat kita bertemu dan penyesalan ada dalam dadamu karena telah mengabaikan ku.
Ah tidak itu terlalu menyakitkan bagimu,
Aku masih menaruh iba padamu.
Biar lah yang sudah-sudah
Esok cerita ini hanyalah cerita..
Amarah, penyesalan dan sakit hati itu akan segera berganti.
Yang datang pasti kan pergi
Yang pergi pasti kan berganti.