Mohon tunggu...
Bulan Ayudinda
Bulan Ayudinda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kiamooners.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Sore Kembali

20 April 2011   10:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:36 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berkali terakui, sajakku mati..

Berkali pula teratapi, saat kebangkitan berjaya antara tangis dan gelak kerinduan..

Terlalu banyak gerak hanya menguras peluh tanpa keringat..
Semakin jadi segala melemah, mengeluh dalam untai bernanah..

Biarkan saja dulu sesak tertelan dan mengendap hingga berlendir parah..
Ramuan mujarab telah siap, saat tapak meninggalkan tempat dan jejak menghadirkan harap..

Bibir tak lagi basah,
Lidah tak punya kata,
Tapi kenapa masih menunggu jawab?

Sudahlah..
Mesin yang berantai itu telah menunggu rebahan gundah penat jiwa..
Dan isak akan tertelan dalam dengung keras suara yang beriring dan tak satu pun mendengar..

Sebutlah ini pelarian, dan teriakan nada laknat pada diri..
Maka hati hanya akan menikmati manisnya setelah terlumat perihnya..

Kembali akan melebur tanpa hancur..
Bangkit tanpa tekanan..
Berjaya tanpa sindiran..

Di titik pengakuan dosa..
Sempurna hanyalah khayal, tapi cukup bukanlah tak mungkin..

Bila saat ini kepergian langkah adalah siksaan, ingatlah dalam senja biru, siksaan berubah menjadi kedamaian ..

Semua ini tertuju untuk hati yang terlukai, jiwa yang terabaikan, dan segala yang termanis..

Karena hidup bukan lagi untuk hidup..
Melainkan saling menghidupkan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun