Pada tahun 2019 adalah hari kelulusan seorang cewe cantik bernama Dara, Dara akan melanjutkan sekolahnya pada tingkat menengah pertama atau biasa disebut (SMP). Dara sangat bingung ingin melanjutkan dimana dan kemana sudah mencari kesana kemari tapi kebanyakan sudah penuh dan jauh, alhasil dia memilih untuk melanjutkan ke salah satu pondok pesantren di daerah magelang karena rekomendasi dar guru dara, lalu dara membicarakannya dengan sang ibu dara berkata
“mah, adek mau lanjut ke pondok pesantren itu aja ya!” seru sang dara , sang ibu pun Kembali bertanya dengan Dara
“kamu yakin nduk mau melanjutkannya di pondok pesantren itu?” bertanya dengan nada khawatir dikarenakan Dara adalah anak salah satunya yang ikut dengan ibundanya, ibu nya sangat tidak rela jika anaknya meninggalkan ibunya. Dengan lantang si dara pun menjawab
“ IYA MAH”
Lalu beberapa minggu kemudian bukalah pendaftaran pondok pesantren tersebut, dara dan sang ibu pun berangkat ke pondok pesantren tersebut. Di perjalanan sang dara pun merasa Bahagia dan senang karena dara sebentar lagi akan melanjutkan sekolah menengah pertama tetapi tidak dengan sang ibu, selama di perjalanan sang ibu hanya bisa merasakan kesedihan itu karena yang biasanya sang ibu tertawa Bahagia Bersama dara, makan bareng dengan dara, bercanda bareng dengan dara, kesana kesini dengan dara dan sebagainya sekarang sang ibu akan merasakan itu dengan kesendirian nya . Setelah perjalanan selama 30menit dara dan sang ibu sampai di pondok pesantren tersebut. Sang ibu pun mendaftarkan dara dengan hati yang sedikit sedih.
Setelah ibu mendaftarkannnya, dara dan ibu berbincang bincang dengan ustadzah pondok pesantren tersebut . Setelah berbincang bincang dara dan ibu pun diarahkan ke kamar asrama putri untuk melihat lihat kamar dan melihat sekeliling pondok pesantren tersebut. Setelah melihat kamar dan berkeliling dara dan sang ibu pun berpamitan pulang dengan ustadzah tersebut.
Sebelum memasuki tahun ajaran baru dara pun mengajak sang ibu untuk membeli peralatan dan kebutuhan untuk dibawa ke pondok pesantren tersebut, seperti handuk,ember,sabun,sampo,sikat gigi,sabun cuci muka,mukena,selimut,bantal,guling,dan al qur’an dll.
Setelah satu minggu lamanya mencari peralatan dan kebutuhan pondok dara akhirnya masuk ke pondok pesantren nya, sesampainya dara di pondok pesantren dara bertemu dengan teman teman yang sudah berada di pondok pesantren tersebut, Dara menyapa teman nya yang sekarang satu sekolah dengan dara. Hingga sore hari teman teman Dara sudah banyak yang berdatangan dan sang ibu pun juga belum pulang, alhasil ada seorang senior di pondok bilang ke ibu dara, ia berkata
“ibu…. Dara nya boleh di tinggal ya, supaya Dara bisa lebih akrab sama teman temannya disini saya yakin Dara akan betah buk disini” ucap senior dara.
Ibu dara pun menjawab “iya mba, semoga dara nyaman ya mba disini” ucap sang ibu dengan senyum. Ibu dara akhirnya menghampiri si dara untuk berpamitan dengan dara “nduk, kamu seng betah yo di pondok ini, mama selalu berdoa supaya kamu bisa betah disini, mama berharap iki pilihan seng terbaik buat kamu” ucap ibu dengan mata yang sudah hampir meneteskan air mata, namun belum sempat menetes air mat aitu sudah di usap oleh sang ibu, “iya mah, doain adek supaya betah ya di pondok ini? Nanti kalau mama kangen sama adek bisa kok kesini “ suara dara yang bergetar karena menahan menangis. Sang ibu menjawab “iyo nduk mama bakal jenguk adek yo kalau mama kangen adek, yawis mama tak pulang dulu ya? Ojo nakal nakal ndek kene yo?” Dara pun hanya mengangguk dan meraih tangan sang ibu untuk bersalaman.
Disinilah awal misterius terjadi, setelah Dara hampir sebulan lamanya bersekolah tersebut banyak cerita yang di dengar oleh dara, jelas bukan cerita tentang percintaan melainkan cerita tentang ke misteriusan dari pondok tersebut. Dari cerita ada penampakan gundul pringis, noni noni Belanda, tentara Belanda, sampai pondok tersebut pernah menjadi tempat transit makanan untuk para tentara Belanda Dara pernah mendengarkan. Mau percaya dengan hal tersebut tapi dara orang nya bodo amat an, seiiring perjalanan dengan cerita mistis tersebut Dara mulai mempercayai hal tersebut, karena Dara sangat dekat dengan senior nya yang bisa “melihat hal ghoib” jadi Dara kerap sekali di ceritakan tentang hal mistis pondok pesantren tersebut, sebut saja dia kak ifara. Kak ifara ini setahun lebih tua dari Dara ia sering sekali menceritakan bahwasannya dia pernah melihat hal ghoib, Dara sangat penasaran dengan cerita kak ifara Dara sering kali bertanya dengan kak ifara seperti “kak kamu pernah delok opo wae neng pondok? Ucap Dara dengan antusias dan sedikit penasaran , “eummm… aku pernah delok jin qorin e koncoku, kui persis banget koyo koncoku dan kui aku delok e neng kamar padahal koncoku jajan neng koperasi” sontak dara pun terkejut mendengarkan cerita tersebut.
