Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. Kota sendiri merupakan pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya yang berkembang karena bemacam-macam faktor. Menurut Reksohadiprodjo (1985), ada tiga unsur utama yang mempengaruhi timbulnya kota yaitu, scale of economies, comparative advantages, dan amenities. Ketiga unsur diatas tidak hanya berlaku secara umum, tetapi juga bisa dilihat dalam konteks perkembangan Kota Jember. Berikut adalah bagaimana unsur-unsur tersebut bisa berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan Kota Jember:
1. Scale of Economies (Skala Ekonomi) di Kota Jember
Unsur pembentuk kota yang pertama adalah scale of economies. Unsur ini menuju pada efisiensi ekonomi yang diperoleh ketika suatu wilayah berkembang dan jumlah penduduk atau bisnis meningkat. Dalam beberapa dekade terakhir, Kota Jember mengalami pertumbuhan pesat, sebagian besar dikarenakan fungsi ekonominya sebagai pusat perdagangan, pendidikan, dan layanan kesehatan di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Banyaknya fasilitas pendidikan tinggi seperti Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember dan berbagai lembaga pendidikan lainnya, membuat Jember bisa menarik banyak mahasiswa dari berbagai macam daerah, yang dapat membantu aktivitas ekonomi lokal seperti perumahan, makanan, dan jasa lainnya.
Selain hal diatas, Jember juga mempunyai sektor agribisnis yang baik, khususnya pada komoditas tembakau, kopi, dan kakao. Dengan adanya konsentrasi pada industri agrikultur ini, biaya produksi dapat ditekan dan efisiensi pun meningkat, menciptakan skala ekonomi yang mendukung untuk pertumbuhan kota. Pertumbuhan di sektor agribisnis ini sudah membuka banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga menarik lebih banyak orang untuk bisa tinggal dan bekerja di Jember.
2. Comparative Advantages (Keunggulan Komparatif) di Kota Jember
Comparative advantages merupakan faktor spesifik yang membuat suatu daerah mempunyai daya tarik dibandingkan dengan wilayah lainnya. Di Kota Jember ini, keunggulan komparatif utamanya adalah letaknya yang strategis sebagai pintu gerbang wilayah Tapal Kuda dan juga dekat dengan pusat-pusat pertanian di Jawa Timur. Jember juga terkenal dengan hasil pertanian unggulannya, seperti tembakau Besuki Na-Oogst yang sudah sampai diekspor ke pasar internasional, serta produk kopi dan kakao berkualitas. Keunggulan komparatif ini membuat Jember menjadi kota dengan pusat perdagangan komoditas pertanian, serta menarik banyak pelaku bisnis untuk bisa berinvestasi dalam produksi dan pengolahan hasil pertanian. Selain itu, di sektor wisata Jember juga mempunyai banyak tempat wisata menarik yang bisa memperkuat daya tarik Jember sebagai kota dengan keunggulan komparatif yang khas di wilayah Jawa Timur. Tempat wisata itu diantara lainnya adalah, Pantai Papuma, Rembangan, Taman Botani, Gunung Argopuro dan lain-lain.
3. Amenities (Fasilitas dan Kenyamanan) di Kota Jember
Unsur ketiga yang penting harus ada dalam perkembangan kota menurut Reksohadiprodjo (1985) adalah amenities atau fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan oleh suatu kota. Kota harus memiiki fasilitas publik yang baik, seperti sarana pendidikan, kesehatan, transportasi, dan rekreasi, hal tersebut akan menjadi faktor penting yang menarik banyak orang untuk tinggal dan beraktivitas di kota tersebut. Contohnya fasilitas pendidikan di Jember menjadi daya tarik utama bagi kaum muda dari berbagai daerah untuk menempuh pendidikan seperti Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember, dan berbagai sekolah kejuruan lainnya.
Selain itu, sarana kesehatan yang mencukupi seperti Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi dan fasilitas kesehatan lainnya mendukung kebutuhan masyarakat dan menjadikan Jember sebagai pusat layanan kesehatan regional. Adanya berbagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, serta sarana rekreasi seperti Alun-Alun Kota Jember, Pantai Papuma, dan kebun teh di Rembangan, juga menjadi nilai tambah bagi kenyamanan penduduknya. Fasilitas-fasilitas ini tidak hanya bisa meningkatkan kualitas hidup penduduk, tetapi juga bisa memperkuat daya tarik Jember sebagai pusat perkotaan yang layak untuk ditempati.
Kesimpulan
Menurut Reksohadiprodjo (1985) tiga unsur timbulnya suatu kota ada tiga yaitu, scale of economies, comparative advantages, dan juga amenities. Ketiga unsur tersebut, sudah terbukti relevan pada perkembangan yang ada pada Kota Jember. Skala ekonomi yang dicapai melalui sektor pendidikan dan agrikultur, keunggulan komparatif dalam letak geografis serta komoditas pertanian, dan fasilitas publik yang semakin berkembang telah mendorong Jember untuk menjadi salah satu kota yang penting di wilayah Tapal Kuda. Perpaduan dari ketiga faktor tersebut tidak hanya menjadikan Jember sebagai pusat ekonomi, sosial, dan budaya di wilayahnya, namun juga memastikana bahwa kota Jember terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi penduduknya.
Dengan pemahaman mengenai tiga unsur timbulnya kota diatas, diharapkan kota Jember bisa terus untuk mempertahankan keunggulan-keunggulannya dan berinovasi dalam memperluas fasilitas serta peluang ekonomi agar nantinya mampu untuk bersaing dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H