Mohon tunggu...
26_Amalia Eka Oktarina
26_Amalia Eka Oktarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi member kompasiana berawal dari tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mempelajari Perkembangan Anak Melalui Lensa Teori Kognitif Piaget

8 Oktober 2023   05:35 Diperbarui: 8 Oktober 2023   05:53 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget

Seorang anak bernama Laras berusia 3 tahun. Anak tersebut tinggal di lingkungan perkotaan. Selama beberapa bulan terakhir, Ibunya yang bernama Sekar mengamati perubahan perilaku dan pemikiran Laras. Bermain bersama ibu dan boneka-bonekanya adalah hal yang digemari oleh Laras. 

Melihat contoh kasus diatas, terdapat hubungannya dengan salah satu teori psikologi mengenai perkembangan kognitif pada anak-anak. Teori tersebut adalah teori fundamental yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Pengembangan pemahaman anak-anak mengenai lingkungan sekitar mereka dapat dipahami melalui teori kognitif development (perkembangan). 

Jean Piaget merupakan ahli psikologi asal Swiss yang melakukan pengembangan teori kognitif sekitar abad 20. Ketika fase tumbuh dan belajar, anak-anak mengalami proses perkembangan kognitif. Menurut Marinda (2020), proses perkembangan kognitif pada anak-anak diklasifikasikan menjadi empat tahap, antara lain: tahap sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. 

  1. Tahap sensorimotor

Tahap sensorimotor adalah tahap perkembangan kognitif anak yang terjadi saat anak berusia 0-2 tahun. Pada tahap ini, anak akan sangat bergantung pada lingkungannya. Seorang bayi akan memahami dunia sekitarnya dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman melalui tindakan fisik. Tahapan sensorimotor singkatnya Anak-anak menggunakan intuisi mereka untuk memahami dunia. 

Pada tahap sensori ini, bayi memulai pemikiran simbolis dari tindakan refleks instinktif saat lahir. Bayi mengatur pengalaman sensor mereka dengan tindakan fisik, yang membantu mereka memahami dunia. Pada tahap ini, pemikiran anak mulai melibatkan hal-hal seperti pendengaran, penglihatan, pergeseran, dan selera. Artinya, anak-anak memiliki kemampuan indera untuk melihat segala sesuatu. Dalam periode ini, Piaget menganggap pembinaan perkembangan pemikiran sebagai dasar untuk pengembangan intelegensinya sangat penting. Pemikiran anak sesuai dengan tindakan mereka. sehingga sangat membantu anak untuk belajar dari lingkungannya. Teori ini menyatakan bahwa ketika seorang anak mulai menanggapi kata-kata orang dewasa, itu hanya kebiasaan dan belum memasuki tahap berpikir.

Pada titik ini, Laras sangat menyukai mainan interaktif dan suka memasukkan berbagai mainan ke dalam mulutnya. Pada tahap ini, ini merupakan bagian dari eksplorasi sensorimotor yang biasa.

  1. Tahap praoperasional

Tingkat perkembangan kemampuan kognitif ini terjadi antara usia dua dan tujuh tahun. Pada titik ini, anak-anak mulai merepresentasikan dunia melalui kata-kata dan gambar-gambar. Pemikiran simbolis yang lebih baik menunjukkan hubungan antara informasi indrawi dan tindakan fisik. Cara berpikir anak-anak di tingkat ini tidak terorganisir, tidak konsisten, dan tidak logis.

Laras mulai belajar berbicara dan bermain peran saat dia tumbuh. Sarah mengamati bahwa Laras mulai berbicara lebih banyak, bahkan saat bermain sendiri. Namun, Laras juga menunjukkan egosentrisme, yang berarti dia cenderung hanya berpikir dari sudut pandangnya sendiri.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun