Memahami Landasan Pembelajaran Asosiatif Melalui Teori Pengkondisian Klasik
Pengkondisian klasik merupakan konsep dasar psikologi yang berperan penting dalam memahami perilaku manusia dan hewan. Penemu dari konsep ini adalah Iva Pavlov yang merupakan psikologi Rusia sekitar abad ke-20. Pengkondisian klasik merupakan salah satu paradigma pembelajaran asosiatif, yang mengaitkan stimulus awal dengan stimulus yang berbeda atau dengan respon yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan tentang asumsi dasar pengkondisian klasik, teori pengkondisian klasik menurut Ivan Pavlov, dan pengkondisian klasik di kehidupan nyata.
Asumsi Dasar Pengkondisian Klasik
Asumsi dasar pengkondisian klasik menyatakan bahwa segala perilaku dipengaruhi oleh aturan, dapat diprediksi, dan ditentukan. Menurut Ormrod dalam Buku Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, dalam pengkondisian klasik, rangsangan yang tidak memiliki respon, akan dihubungkan dengan rangsangan lain yang memiliki respon. Hal ini bertujuan agar rangsangan tanpa respon memiliki respon yang sama dengan rangsangan yang memiliki respon. Misalnya, ketika istirahat, siswa akan merespon dengan perut lapar. Hal ini dihubungkan bahwa dia belum makan siang.
Menurut Ormrod dalam buku Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, ada beberapa definisi pengkondisian klasik, antara lain:
Pengkondisian klasik merupakan bentuk pembelajaran terasosiasi antara stimulus netral dan stimulus tak bersyarat sehingga akan menghasilkan respon tak bersyarat.
Pengkondisian klasik memiliki prinsip bahwa secara universal perilaku dipengaruhi oleh aturan, dapat diprediksi, dan ditentukan.
Fase pengkondisian klasik antara lain: pembentukan asosiasi, pengujian, pemeliharaan.
Pengkondisian Klasik Ivan Pavlov
Menurut Pavlov dalam Ormrod (2008), pengkondisian klasik yang ada pada manusia dan hewan dapat menjelaskan banyak perbedaan perilaku. Pavlov melakukan uji coba klasik  dalam psikologi. Temuannya dalam eksperimen tersebut antara lain: