Hai, Sobat Lingkungan! Pemanfaatan limbah organik sebagai produk siap pakai memang sudah banyak dilakukan, terutama dalam program-program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Begitu pula dengan mahasiswa KKN-Tematik Inovasi IPB yang melaksanakan kegiatan di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji.Â
Dalam kegiatan KKN yang berlangsung dari 25 Juni hingga 2 Agustus 2024, para mahasiswa bekerja sama dengan warga desa untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat, seperti pestisida organik dari kulit bawang merah dan sabun padat dari minyak jelantah.
Pembuatan pestisida organik dari kulit bawang merah cukup sederhana. Bahan yang dibutuhkan antara lain botol plastik, kulit bawang merah, air, dan EM4. Kulit bawang merah dimasukkan ke dalam botol hingga setengah penuh, kemudian ditambahkan satu tutup botol EM4 dan diisi air hingga penuh. Botol tersebut dikocok dan didiamkan selama 2-3 hari. Setelah itu, larutan disaring dan dimasukkan ke dalam botol semprot. Pestisida organik pun siap digunakan untuk melindungi tanaman tanpa bahan kimia berbahaya.
Selain itu, limbah minyak jelantah juga diolah menjadi sabun padat yang ramah lingkungan. Proses pembuatannya memerlukan minyak jelantah, soda api, dan air. Untuk menghasilkan 58 gram sabun, dibutuhkan 40 gram minyak jelantah, 12 gram air, dan 6 gram soda api. Langkah pertama adalah menyaring minyak jelantah agar bersih dari sisa kotoran.Â
Setelah itu, soda api dilarutkan dalam air dengan cara menambahkan soda api ke air (bukan sebaliknya), kemudian diaduk hingga larut. Larutan soda api tersebut dicampur dengan minyak jelantah, diaduk hingga merata, lalu dituangkan ke dalam cetakan. Setelah didiamkan selama 1-2 hari, sabun akan mengeras. Sabun ini kemudian harus disimpan pada suhu ruangan selama 1-2 pekan agar kandungan basanya netral dan aman digunakan.
Diharapkan, sosialisasi tentang pembuatan pestisida organik dan sabun dari limbah rumah tangga ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam memanfaatkan limbah yang sebelumnya terabaikan. Dengan begitu, langkah kecil ini bisa membawa dampak besar bagi lingkungan dan kehidupan sehari-hari. informasi lebih lanjut terdapat di instagram @meisa.mesujiBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H