Mohon tunggu...
Michelin Keisha Aurelie Hosea
Michelin Keisha Aurelie Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Gen Z: Bukan Sekadar Tantangan, tapi Peluang Emas bagi Transformasi dan Kemajuan Perusahaan

22 Juni 2024   21:17 Diperbarui: 30 Juni 2024   12:23 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z, mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, telah memasuki dunia kerja dan membawa serta perspektif, nilai, dan ekspektasi baru. Bagi beberapa perusahaan, hal ini mungkin menghadirkan tantangan. Namun, di sisi lain, Gen Z juga menawarkan peluang emas bagi transformasi dan kemajuan perusahaan.

Generasi Z adalah generasi yang digital native, terhubung secara global, dan sadar sosial. Mereka dibesarkan dengan internet dan media sosial, sehingga terbiasa dengan informasi yang cepat dan akses yang mudah.Mereka juga memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.


Karakteristik Generasi Z

Pertama, Generasi Z adalah orang-orang yang lahir dan besar di era digital. Karena tumbuh dalam lingkungan yang dikelilingi oleh teknologi, mereka terbiasa menggunakan berbagai alat dan platform digital dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat Generasi Z lebih melek teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Keterampilan ini juga memungkinkan mereka untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, terutama yang terkait dengan perkembangan teknologi. Singkatnya, Generasi Z memiliki keunggulan dalam hal pengetahuan dan adaptasi terhadap teknologi karena pengalaman mereka yang intens dengan dunia digital sejak usia dini.

Kedua, Generasi Z cenderung lebih berani mengambil risiko dan memiliki minat yang lebih tinggi untuk memulai usaha sendiri dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Ada beberapa faktor yang mendukung kecenderungan ini:

  • Akses informasi yang lebih mudah. Gen Z memiliki kemudahan dalam mengakses informasi melalui internet. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar tentang wirausaha, strategi bisnis, dan berbagai peluang yang ada dengan cepat dan efisien.
  • Tersedianya platform online untuk berwirausaha. Banyak platform online yang mendukung kegiatan wirausaha, seperti e-commerce, media sosial, dan berbagai aplikasi bisnis. Platform ini mempermudah Gen Z dalam memulai dan mengembangkan usaha mereka tanpa memerlukan modal besar atau infrastruktur yang kompleks.
  • Budaya yang lebih mendukung wirausaha. Budaya saat ini lebih mendorong dan mendukung kegiatan wirausaha. Ada banyak cerita sukses dari wirausahawan muda yang menjadi inspirasi bagi Gen Z. Selain itu, terdapat banyak komunitas, pelatihan, dan program yang dirancang untuk mendukung pengusaha muda.

Ketiga, Generasi Z memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap berbagai isu sosial seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan keadilan sosial. Generasi ini cenderung memilih untuk bekerja di perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan nilai-nilai mereka sendiri. Mereka lebih tertarik pada perusahaan yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi secara positif terhadap masyarakat. Hal ini menunjukkan perubahan dalam preferensi kerja di mana aspek moral dan etika perusahaan menjadi faktor penting dalam keputusan karir mereka.


Tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan dalam menghadapi Generasi Z

Pertama, perusahaan yang ingin menarik dan mempertahankan talenta dari Generasi Z perlu memahami dan memenuhi ekspektasi tinggi ini agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja yang terus berkembang:

  • Ekspektasi yang tinggi. Gen Z memiliki standar yang tinggi terkait dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan yang membayar dengan baik, tetapi juga yang sesuai dengan nilai dan prinsip pribadi mereka.
  • Kesesuaian nilai. Gen Z menginginkan perusahaan yang nilai-nilainya sejalan dengan mereka, seperti komitmen terhadap keberlanjutan, tanggung jawab sosial, dan inklusivitas. Mereka cenderung lebih memilih bekerja di tempat yang mereka rasa mendukung prinsip-prinsip etis dan moral yang mereka anut.
  • Peluang untuk berkembanb. Gen Z juga mencari perusahaan yang menawarkan peluang pengembangan diri dan karier. Mereka menginginkan kesempatan untuk belajar, berkembang, dan naik jabatan dalam lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan profesional.
  • Keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi. Gen Z menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka mencari perusahaan yang memungkinkan fleksibilitas, seperti opsi bekerja dari rumah atau jam kerja yang fleksibel, sehingga mereka bisa menjaga kesehatan mental dan menikmati waktu luang.

Kedua, Generasi Z memiliki preferensi komunikasi yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka cenderung lebih menyukai komunikasi yang langsung dan informal. Hal ini dapat menjadi tantangan di tempat kerja yang masih menggunakan model komunikasi formal dan hierarki tradisional.

  • Komunikasi langsung dan informal. Gen Z lebih nyaman dengan gaya komunikasi yang cepat dan tidak berbelit-belit, sering kali melalui media digital seperti chat atau pesan instan. Mereka terbiasa dengan respons yang cepat dan interaksi yang santai.
  • Kurangnya pengalaman dengan komunikasi formal. Karena kebiasaan mereka yang lebih santai dalam berkomunikasi, Gen Z mungkin kurang terbiasa dengan aturan dan tata krama komunikasi formal yang masih dipegang oleh banyak organisasi. Ini termasuk penggunaan bahasa resmi, format email yang tepat, dan pendekatan komunikasi yang sopan dan terstruktur.
  • Hierarki tradisional. Banyak tempat kerja masih menerapkan struktur hierarki yang kaku, di mana komunikasi mengikuti jalur tertentu sesuai dengan tingkat senioritas. Gem Z, yang tumbuh dalam budaya yang lebih egaliter dan terbuka, mungkin merasa kesulitan atau bahkan frustrasi dengan batasan-batasan ini.

Ketiga, Generasi Z cenderung memiliki nilai-nilai yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya, termasuk keinginan untuk bekerja di perusahaan yang memberikan dampak positif dan membuat perbedaan dalam masyarakat atau lingkungan. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan mereka akan rasa makna dan kontribusi sosial. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang ingin menarik dan mempertahankan talenta Generasi Z harus mampu menawarkan lingkungan kerja yang memungkinkan mereka untuk merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki tujuan yang jelas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat atau dunia secara luas.


Namun, di sisi lain, Gen Z juga menawarkan banyak peluang bagi perusahaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun