Mohon tunggu...
25naifahtridestaayuayu
25naifahtridestaayuayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pernikahan Dini Di Probolinggo

8 Januari 2025   00:55 Diperbarui: 8 Januari 2025   00:54 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tingginya kasus pernikahan dini di jawab timur khususnya pada kabupaten Probolinggo menjadi sorotan  
Angka pernikahan dini di Jawa Timur  cukup tinggi pada tahun 2023 sebanyak 12.334 DK di Jawa Timur.Angka ini belum mencukup penrnikahan dini secarah siri bisa dilihat pada pemerintahan Dispensasi Kawin (Dk) Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu daerah yang cukup tinggi khasus pernikahan dini sepanjang 2023,Pengadilan Agama (PA) Kraksan menerima 892 perkara dipensasi.Hal ini membuat Kabupaten Probolinggo ada urutan ke tiga di Jawa timur paling tinggi khasus pernikahan dini pada tahun 2021 yang menikah di bawah usia 19 tahun sebanyak 823 orang.Dengan rincian 134 laki-laki dan 689 perempuan di tahun berikutnya meningkat,yang menikah di bawah usia 19 tahun berjumlah 966 orang laki-laki berjumlah 125 dan perempuan sejumlah 841 pernikahan di bawah usia ini memang bisa dilakukan dengan catatan calon pengantin harus mendapat dispensasi nikah.Sementara itu, menurut salah satu kepala KUA di Kabupaten Probolinggo,Imam Asy'ari mengatakan,faktor yang mempengaruhi menikah di bawah usia 19 tahun yaitu hamil di luar nikah.Sehingga memaksakan calon pengantin (catin) untuk menikah walau usianya dibawah 19 tahun."Selain itu juga ada yang disebabkan putus sekolah sehingga tidak ada yang ditunggu lagi selain menikah.Terkadang juga ada yang dari keinginan orang tuanya.
Menurut saya pemerintah melakukan tindak lanjut dengan memberika program yg bertujuan untuk Edukasi dan Sosialisasi yg bertujuan meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif pernikahan dini melalui kampanye pendidikan di sekolah,masyarakat, dan media.Pemerintah juga meningkatka penyediakan akses pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai,termasuk pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi pemerintah juga harus lebih menegakkan undang-undang yang membatasi usia pernikahan dan memastikan kepatuhan terhadap hukum tersebut.Pemberdayaan Ekonomi ini snagat penting di karnakan dapat mengembangkan program yang mendukung keluarga dan anak muda,seperti pelatihan keterampilan dan peluang kerja untuk mengurangi tekanan ekonomi yang mungkin mendorong pernikahan dini dengan adanya Keterlibatan Komunitas dapat Mendorong peran aktif masyarakat dan tokoh lokal dalam mencegah pernikahan dini melalui program-program berbasis komunitas.
Pemerintah juga dapat menyediakan pendamping dan dukungan untuk korban dan calon korban pernikahan dini serta memberikan dukungan hukum dan psikologis dengan adanya ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perlindungan hak-hak anak dan memastikan perkembangan mereka yang optimal.Jika pemerintah tidak melakukan tindakan dapat meningkatkan berbagai resiko pada kesehatan,risiko kesehatan tinggi bagi remaja termasuk komplikasi saat melahirkan dan kesehatan ibu dan bayi yang buruk dan juga meningkatkan risiko penyakit menular seksual dan masalah kesehatan reproduksi di kemudian hari kesehatan mental juga akan terganggu seperti stres dan depresi,karena tanggung jawab yang berat pada usia muda lalu pendidikan pada Anak yang menikah dini cenderung putus sekolah ini dapat mengurangi peluang pendidikan dan pengembangan diri,Ekonomi juga Mengurangi kesempatan kerja dan pendapatan ini dapat memperburuk kemiskinan di daerah tersebut Sosial  dapat mempengaruhi memungkinan terjadinya peningkatan kekerasan dalam rumah tangga dan konflik keluarga.Mengatasi pernikahan dini memerlukan pendekatan yang holistik untuk melindungi hak dan kesejahteraan anak serta mempromosikan pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.Kenaikan pernikahan dini di beberapa daerah dapet berpengaru di negara karna memiliki berbagai dampak luas yang signifikan terhadap negara.Pernikahan dini seringkali berhubungan dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi untuk anak perempuan,termasuk komplikasi kehamilan dan persalinan serta risiko penyakit menular seksual.dan anak perempuan yang menikah dini biasanya mengalami gangguan atau penghentian pendidikan formal yang dapat mengurangi peluang mereka untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di masa depan.Kenaikan pernikahan dini dapat menghambat perkembangan ekonomi secara keseluruhan karena mengurangi potensi tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan juga dapat memperburuk kemiskinan karena pasangan muda mungkin tidak siap secara finansial.Pernikahan dini seringkali memperkuat siklus kemiskinan dan ketidaksetaraan gender Hal ini dapat menghambat perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.Kenaikan pernikahan dini sering kali melibatkan pelanggaran hak anak dan hak perempuan seperti hak atas pendidikan,kesehatan,dan perlindungan dari eksploitasi peningkatan pernikahan dini dapat menyebabkan ketidak stabilan sosial karena konflik terkait dengan norma budaya,hak anak,dan kesehatan masyarakat. Negara harus mengambil tindakan strategis termasuk reformasi hukum,peningkatan pendidikan,dan program sosial,untuk mengatasi dampak negatif dari pernikahan dini dan mempromosikan kesejahteraan dan kesempatan yang lebih baik bagi semua individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun