Mohon tunggu...
25 Monica Asteriani Gracia
25 Monica Asteriani Gracia Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mingle Game (Squid Game S2) : Kehilangan Yang Terlalu Cepat (Cerpen)

24 Januari 2025   19:22 Diperbarui: 24 Januari 2025   19:22 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruangan itu luas, dengan lantai hitam berkilap yang memantulkan cahaya lampu neon. Rashya dan Rene berdiri berjajar bersama para peserta lain, semuanya terlihat gugup dengan tanda tanya besar di wajah masing-masing. Di antara mereka, dua peserta yang menarik perhatian adalah Melvine, nama seorang pria yang berambut dan bermuka seperti Rashya sang cucu yang menjadi perwakilan kelas X yg lain dalam permain Squid Game Season 2, dengan tatapan tajam, dan Veliex, seorang laki-laki bertubuh ramping dan memakai kacamata seperti anak angkatnya; dengan wajah yang selalu tampak penuh ketenangan. Veliex adalah sosok yang selama ini dianggap Rashya seperti orang tua angkat dalam kelas mereka sendiri.

Selamat datang di permainan ketiga: Mingle Game," suara pengeras berbunyi. "Aturannya sederhana. Anda harus membentuk kelompok dengan jumlah yang tepat sesuai instruksi. Mereka yang gagal menemukan kelompok akan langsung dieliminasi." kata panitianya. "Ditembak maksudnya," gumam Rene pelan. Rashya menelan ludah. Dia tahu permainan ini akan menjadi tantangan besar.

Veliex, yang berdiri di sebelah Rashya, meletakkan tangannya di bahu gadis itu. "Jangan khawatir, Rasya. Kita akan melewati ini bersama." Rasha mengangguk, seolah menuruti apa kata ayah angkatnya.  Permainan dimulai. Di layar besar di depan ruangan, instruksi pertama muncul: "Bentuk kelompok berisi 3 orang."

Semua peserta langsung berhamburan, mencari kelompok mereka. Veliex, Rashya dan Rene dengan cepat bergabung. Melvine yang sedikit terlambat nyaris tidak kebagian kelompok, tetapi berhasil menyelinap di kelompok lain. Namun, detik-detik berikutnya tidak berlangsung damai. Terdengar suara peluit tajam dari penjaga berseragam merah, dan seorang peserta yang berdiri sendiri tanpa kelompok langsung dihampiri prajurit TNI. 

Doorrr!! Tembakan menggema di ruangan, diiringi jerit ketakutan peserta lain. "Fokus, Rashya." bisik Veliex, menariknya dari keterpakuan. Mereka berempat mendengarkan iringan musik "Mingle Game--Dunggeul Gae" dan tiba-tiba ada instruksi, "Bentuk kelompok berisi 5 orang!" Kali ini, situasi menjadi lebih kacau. Peserta saling tarik-menarik, beberapa bahkan berkelahi demi memastikan mereka tidak tersisa sendirian. Veliex, Rashya dan Rene mulai mencari tambahan dua anggota. Mereka bertemu Melvine, yang langsung bergabung tanpa banyak kata. Namun, sebelum kelompok mereka lengkap, terdengar suara tembakan lagi. Rashya menoleh dan melihat seorang pria terjatuh dengan darah mengucur. Tubuhnya ditarik penjaga ke luar arena seperti tidak ada artinya.

"Cepat!" Veliex berteriak. Di tengah kekacauan itu, Veliex mendekati seorang peserta perempuan yang tampak kebingungan. Namun, sebelum perempuan itu sempat bergabung, Veliex tiba-tiba berhenti. Dor! Rashya melihat dari balik pintu. Rashya menangisi Veliex yang tertembak dari balik pintu keluar. 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun