Mohon tunggu...
Made Dwinda Gyarini Sugiarta
Made Dwinda Gyarini Sugiarta Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

HALO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Agama Hindu, Umat Hindu dengan Panca Sradha

26 Maret 2024   19:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   19:11 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN :

Agama hindu merupakan sebuah kepercayaan yang sangat dominan terutama pada wilayah Asia Selatan, terutama pada negara India, dan negara Nepal. Kepercayaan ini tentu saja sangat memiliki banyak aliran yang diantaranya ada Saiwa, Waisnawa dan Sakta tentu saja semua aliran ini berpacu atau berdasar pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan. Hindu atau biasanya lebih sering disebut dengan Hinduisme merupakan agama tertua didunia yang hingga saat ini kita ketahui bahwasannya masih bertahan. Sanatana-dharma merupakan sebutan yang biasa di gunakan oleh umat Hindu untuk menyebut agamanya sendiri yang memiliki arti darma abadi atau jalan yang abadi. Seperti yang kita ketahui bahwa agama Hindu merupakan sebuah peleburan kebudayaan dari India. Agama Hindu memiliki pengajaran yang dimana tentu saja agama Hindu ini mengajarkan manusia adalah makhluk ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, segala sesuatu yang ada atau yang memungkinkan ada merupakan salah satu wujud dari manifestasi Tuhan. Agama Hindu sangat amat mengajarkan tentang karma yang akan di dapat oleh umatnya, karma baik ataupun karma buruk. Agama Hindu juga mengacu kepada Panca Sradha yang dimana Panca adalah lima, dan sradha adalah keyakinan atau kepercayaan. Panca Sradha adalah lima dasar keyakinan agama Hindu yang mengajarkan terkait adanya brahman, atma, karma phala, punarbhawa, dan juga moksa. Dari kelima dasar -- dasar penting ajaran agama Hindu tersebut yang akan membuat para umat atau kaum hinduisme akan menjadi sebuah pribadi yang lebih baik pula kedepannya dan tentu saja takut akan Tuhan. Agama hindu mengajarkan pula makna bagi kehidupan manusia Hindu adalah manusia yang digariskan oleh tujuan agama yaitu Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma yang memiliki makna bahwa setiap umat hinduisme tentu saja harus menciptakan sebuah kebahagiaan di dunia ataupun didunia akhirat (alam suarga).

PEMBAHASAN :

Seperti yang kita ketahui agama Hindu merupakan agama tertua di dunia, menurut ajaran dan kepercayaan umat Hindu, Manu yang pertama adalah Swayambu Manu, yang dimana dipercaya oleh seluruh umat Hindu beliau adalah sebagai kakek moyang manusia pada Manwatara pertama. Manu merupakan leluhur manusia pada setiap Manwatara yaitu suatu kurun zaman dalam satu kalpa. Swayambu Manu di ciptakan oleh dewa brahma yang dimana diyakinin dengan leluhur umat manusia. Swayambu Manu menikah dengan Satarupa dan keturunannya di kenal dengan istilah manawa. Dalam kitab brahmapurana dipercaya dan diceritakan bahwa Swayambu Manu tercipta dari tubuh Brahma, dipercaya bahwasannya Brahma membelah dirinya menjadi dua yaitu Swayambu Manu dan juga Satarupa.

Panca Sradha, panca yang artinya lima dan sradha yang artinya kepercayaan atau keyakinan jadi Panca Sradha dapat di artikan sebagai lima dasar keyakinan atau kepercayaan agama Hindu. Tentu saja didalam Panca Sradha itu memiliki lima bagian yang diantaranya :

  • Keyakinan terhadap Brahman
  • Brahman adalah Tuhan bagi umat Hindu yang dimana tentu saja pada ajaran pertama pada Panca Sradha meyakinkan kita untuk mempercayai akan keadaan dan kehadiran Tuhan, karena jika dari dalam diri kita sendiri sudah percaya dan juga yakin bahwa Tuhan ada, dan selalu menjaga kita dimanapun kita berada, tentu saja kita akan mengamalkan dengan baik agama kita sendiri pula. Kepercayaan diri kita terhadap kehadiran tuhan tentu akan membawa pengaruh dampak yang baik pula bagi diri kita sendiri, karena kedepannya kita akan selalu mengamalkan apapun kegiatan dan prilaku yang baik pula dan kita tentu saja memiliki pemikiran untuk lebih mendekatkan diri kita terhadap Tuhan ( Brahman).
  • Keyakinan terhadap Atman
  • Selain percaya dengan adanya Tuhan, di dalam Panca Sradha juga mengajarkan kita untuk mempercayai adanya Roh atau Jiwa suci yang dimana tentu saja pada setiap manusia memiliki roh sucinya itu sendiri. Umat Hindu meyakini bahwasannya di dalam diri mereka sendiri itu terdapat atma yang disebut dengan jiwatman. Dan atma ini tentu saja di percayai memiliki sifat yang kekal dan juga sempurna.
  • Keyakinan terhadap Karmaphala
  • Karmaphala yang berasal dari dua suku kata yang dimana karma memiliki arti perilaku atau perbuatan sedangkan phala yaitu hasil yang didapatkannya, jadi Karmaphala yaitu sebuah hasil yang akan di dapat oleh seluruh manusia atas apa perbuatan dan perilaku yang ia buat atau lakukan. Karmaphala ini mengajarkan kita bahwa sebagai umat yang beragama harus selalu mengingat apapun hal yang akan terjadi kedepannya, karena karma itu akan selalu berdatangan baik karma baik ataupun buruk. Karma itu sendiri akan membuahkan hasil dari apapun yang kita perbuat.
  • Keyakinan terhadap Samsara
  • Keyakinan terhadap Samsara atau yang bisa disebut pula dengan Punarbhawa yang dimana punar berarti kembali dan bhawa yang berarti lahir, jadi Purnabhawa adalah kelahiran kembali atau reingkarnasi. Dalam ajaran agama Hindu mengajarkan umatnya bahwa setiap manusia pasti akan mengalami yang namanya Punarbhawa, umat hindu percaya setiap roh tentu saja akan kembali pada Tuhan dan tentu saja harus dengan keadaan yang suci pula. Purnabhawa diyakini dengan kehidupan kembali yang dimana memiliki tujuan agar setiap umat bisa menebus dosa -- dosa yang terlah di lakukan dikehidupan sebelumnya.
  • Keyakinan terhadap Moksa
  • Moksa merupakan tujuan akhir di dalam kehidupan umat yang beragama Hindu. Moksa merupakan sebuah kebebasan dari apa yang kita pernah lakukan, dan moksa juga dapat di artikan dengan pembebasan dari reingkarnasi karena atmannya sudah menjadi satu dengan Tuhan Yang Maha Esa.

  • Hubungan surga neraka dengan Panca Sradha dapat kita lihat pula pada konsep karmaphala yang melihat hukum sebab akibat, yang dimana setiap kegiatan baik buruk manusia tersebutn akan kembali pada diri mereka sendiri. Konteks ini jika dikaitkan dengan surga neraka dapat dipahami sebagai manifestasi dari balasan atas tindakan seseorang tersebut selama masa hidupnya. Selain itu kita bisa lihat pula dari sisi Punarbhawa yang dimana konsep ini berkaitan dengan karma. Surga neraka dalam konteks ini bisa dilihat dari tahapan antara satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya.

Setiap manusia tentu saja memiliki sebuah permasalahan yang berbeda -- beda di setiap individunya, ada pula beberapa manusia yang bisa menceritakan semua permasalahannya dengan keluarga, sahabat, teman dan lain-lain. Namun adapula manusia yang biasanya jika memiliki masalah ia memendam masalah itu sendiri dan berujung meninggal dunia mungkin bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Tidak semua orang yang memendam perasaan mereka akan berujung tragis namun kebanyakan seperti itu, karena tentu saja seperti yang kita ketahui bahwasannya manusia adalah makhluk sosial yang dimana manusia tidak bisa hidup sendiri. Sedang marak -- maraknya khasus bunuh diri yang terjadi pada tahun 2024, tanpa kita sadari bahwa setiap manusia tentu saja memiliki kapasitas perasaan atau emosional yang terkadang kita tidak bisa kontrol, kita sebagai manusia terkadang ketika sedang merasakan emosional yang tinggi, sakit hati yang tinggi atau tiba -- tiba memiliki permasalahan yang tentu saja membuat diri kita kaget akan membuat otak dan juga tubuh kita sendiri tidak dapat di kontrol pula, itu salah satu contoh yang bisa menyababkan seorang individu mengambil langkah yang salah yaitu bunuh diri. Agama hindu mengajarkan setiap umatnya bahwa harus mengingat karmaphala, karena setiap apapun perbuatan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri akan balik kembali pada diri mereka sendiri. Menurut kitab suci agama Hindu sendiri menyatakan bahwa seseorang yang berani melakukan bunuh diri akan menjadi bagian dari dunia roh yang dimana dipercaya bahwa roh mereka tidak akan tenang dan akan terus bergentayangan atau bisa disebut juga roh mereka atau atman mereka tidak diterima di surga. Maka dari itu kita sebagai umat yang takut akan Tuhan dan takut akan terjadinya hal -- hal yang kurang baik untuk kedepannya, maka sebagai manusia kita harus memiliki sifat yang lebih sabar dan juga sebagai individu kita harus menanamkan kepada diri kita sendiri bahwasannya berfikirlah terlebih dahulu sebelum ingin melakukan hal apapun itu, karena jika hal seperti itu sudah terjadi kita tidak bisa mengulang waktu kembali. Sebagai umat yang beragama kita harus rajin untuk sembahyang dan tentu saja kita bisa menceritakan keluh kesah kita terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, teman, keluarga, dan lain-lain.

KESIMPULAN : 

Agama merupakan sebuah adalah sebuah ajaran yang mengajarkan kita untuk terus melalukan dan berbuat baik dimanapun dan kapanpun, terdapat lima konsep dasar keyakinan dalam agama hindu yang tentu saja mengajarkan kita bagaimana cara untuk menjadi manusia yang lebih baik pula, percaya akan Tuhan, dan takut jika ingin melakukan hal yang buruk. Tentu saja didalam Panca Sradha itu pasti berkaitan dengan surga dan juga neraka karena baik buruknya perbuatan yang kita buat akan di ukur di dalam aspek surga ataupun neraka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun