Bismillah. Sempat bingung ketika mengetahui tema hari ini, karena selama Ramadan sempat niat berhenti membaca buku dan fokus meraih kebaikan dari membaca surat dari Allah subhanahu wa ta'ala. Ternyata tak mudah, sempat terjatuh ketika melihat riwayat jam tatap layar sehari di luar batas ambang sebuah aplikasi yang terpasang di gawai. Qadarullah saat itu libur puasa dan lebih banyak membaca al qur'an digital dibandingkan mushaf. Dan pandangan mata tergoda untuk menggulir media sosial ketika tiba-tiba lelah datang, berjalanlah waktu yang sia-sia. Kemudian, sebuah pengingat datang setelah dapat berpuasa kembali, selama ini sepertinya tidak menyadari bahwa petunjuk yang dibutuhkan dalam hidup adalah surat dari Allah subhanahu wa ta'ala. Lalu, ketika diri ini berefleksi jangan-jangan intensitas dengan gawai lebih besar dibanding membaca surat-Nya menunjukkan kebutuhan atas petunjuk-Nya sudah mulai berkurang?padahal solusi setiap masalah ada dalam surat-Nya. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala berikan taufik-Nya untuk kita semua dalam menunaikan hak ilmu dengan membaca surat-Nya. Dan dimudahkan dalam mentadaburi serta mengamalkan ilmu yang diperoleh.
Tema hari ini juga mengingatkan ada sebuah buku yang ternyata terhenti dibaca, dan sepertinya ilmu tersebut meminta ditunaikan haknya dengan selesai membacanya. Ketika libur membaca mushaf, dan beralih al qur'an digital, baru ingat tidak hanya adiksi dengan gawai tapi Dia juga memberikan taufik-Nya untuk membuka aplikasi perpustakaan nasional (ipusnas). Sebuah buku terpilih untuk dibaca dan tampilan isi buku menarik karena tidak berupa teks tapi juga ada ilustrasinya. Buku yang dulu pernah ingin dibeli karena tahu siapa penulisnya tapi kondisi sudah membeli buku lain jadi diurungkan keinginan tersebut. Alhamdulillah teringat kembali dan bisa dipinjam di ipusnas. Karena aplikasi ipusnas bisa menyimpan riwayat baca, alhamdulillah bisa lanjut membaca lagi. Belajar Cara Belajar, judul buku tersebut. Unik karena menggunakan sebuah metakognisi belajar. Cocok untuk umum dan tertarik untuk mengurangi adiksi yang tidak bermanfaat. Salah satu isi buku tersebut tentang misteri otak, yang menjelaskan bagaimana otak memproses informasi, hingga akhirnya menjadi ingatan jangka panjang terkait informasi tersebut. Ketika diri ini mengetahui adiksi digital di luar ambang batas, Allah Maha Penyayang menunjukkan sebuah buku ini.Â
https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/187404
Kalau sebelumnya tema mengingatkan buku yang belum selesai dibaca ketika Ramadan, ada sebuah buku yang teringat juga dari tema. Buku yang diniatkan mengisi Ramadan tapi belum tersentuh karena adiksi hal lain. Sebuah buku yang edisi cetaknya diketahui berbahasa inggris, tapi setelah ditelusuri ada versi terjemahannya dan bisa dipinjam gratis di perpustakaan cikini jakarta. Lewat aplikasi jaklitera ketersediaan stok buku aman dan akses peminjaman pun mudah. Diri ini merasa beruntung, karena adanya tema mengingatkan kembali untuk menunaikan hak ilmu membaca kedua buku tersebut, dan tetap menjadikan surat-Nya bacaan utama. Baraakallahu fiikum.
https://perpustakaan.jakarta.go.id/book/detail?cn=INLIS000000000782420
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H