Berita fakta merupakan informasi yang menjelaskan keadaan atau peristiwa yang benar-benar terjadi atau kenyataan. Sedangkan berita fiksi merupakan informasi maupun latar yang asalnya bukan berdasarkan fakta atau sejarah. Dalam era internet saat ini, berita palsu telah menjadi salah satu masalah terbesar bagi informasi industri. Dengan berkembangnya teknologi dan AI, informasi palsu tersebar dengan cepat dan mudah. Menyebarkan informasi yang tidak akurat, khususnya melalui media sosial, dapat mempengaruhi pandangan dan keputusan masyarakat. Berita palsu tidak hanya mempengaruhi pendapat umum, tidak hanya itu, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian sosial, ekonomi, dan politik. Setiap orang memiliki kemungkinan untuk menyebarkan berita palsu karena kemudahan mendapatkan informasi. Oleh karena itu, pembangunan kemampuan yang dibutuhkan saat ini untuk membedakan antara informasi nyata dan fiksi sangat penting bagi masyarakat. Terutama informasi  yang disebarkan atau dibuat oleh teknologi AI. Teknologi kecerdasan buatan telah mengubah cara masyarakat dalam mengonsumsi dan memproduksi berita. Semakin penting untuk memahami berita palsu dan cara mengidentifikasinya, khususnya penggunaan AI semakin meningkat dalam produksi konten. Semakin bertambah tempat produksi berita saat ini menggunakan AI untuk mendapatkan artikel, menganalisis data, dan mempersonalisasi konten untuk pembaca. Namun, kemajuan teknologi AI juga dapat membawa dampak kurang baik, dimana AI dapat disalahgunakan untuk memproduksi konten yang menipu publik atau memanipulasi fakta. Oleh karena itu, masyarakat perlu diedukasi pemahaman mengenai kemajuan saat ini seperti berita fakta dan berita hoax yang menggunakan AI sehingga dapat membedakan antara keduanya. Adapun cara agar dapat mengenali dan menghindari berita palsu:Â
1. Periksa asal informasi tersebut :Â
Sebelum menyebarkan informasi, periksa asalnya terlebih dahulu. Pastikan bahwa laman web untuk mendapatkan informasi yang dicari mempunyai penilaian yang bagus dan terkenal. Tidak lupa untuk mengecek lagi artikel tersebut melalui laman web informasi terakurat untuk memastikan bahwa artikel yang dibuat adalah informasi yang berisi fakta.Â
2. Cermati penulisan kata dalam artikel:Â
Berita palsu selalu didapatkan menggunakan penulisan kata yang sangat berlebihan dan dramatis. Berita palsu cenderung memuat kata - kata seperti "segera" atau "pulih tepat waktu", dimana kata tersebut bisa untuk memainkan emosi publik agar tertarik.Â
3. Perhatikan gambar:
Berita palsu selalu memakai foto yang didapatkan dari laman web lain, tidak sesuai dengan konteks yang dibicarakan dalam artikel. Hindari memposting informasi yang berbeda dengan foto.Â
4. Pastikan tweet atau status sahih:Â
berita palsu selalu muncul dalam bentuk tweet atau status, dengan menambahkan gambar atau kliping artikel. Jangan langsung terpengaruh, karena kredibilitas dari sumber tersebut belum tentu sesuai. Semua penyedia informasi berada dalam bahaya besar karena berita palsu. Tapi, dengan hati-hati memilih informasi, kita dapat mempertahankan kepercayaan publik terhadap konten informasi yang benar. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H