Bullying atau yang di dalam Bahasa Indonesia berartikan penindasan, merupakan seluruh jenis tindak penindasan disertai kekerasan yang berunsurkan kesengajaan dan dilakukan satu orang atau sekelompok orang yang merasa lebih berkuasa terhadap orang lain. Di Indonesia sendiri, lebih tepatnya pada tahun 2022, KPAI mencatat ada sebanyak 226 kasus bullying dengan kekerasan fisik dan mental yang terjadi di lingkungan sekolah, termasuk 18 kasus bullying di dunia maya. Selain itu, bullying juga dapat mengakibatkan rasa rendah diri, kesepian, serta kehilangan minat pada sesuatu yang biasa mereka lakukan, bahkan mampu menunjukkan perubahan yang signifikan pada pola tidur, makan, dan bermain.
Dalam hal ini, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNSRI menggagas sebuah Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SDN 15 Pemulutan Ulu Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 12 April 2023. Kegiatan yang dibimbing oleh dosen pengampu Sari Mutiara Aisyah, S.IP., MA, dan beberapa mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional C FISIP UNSRI serta anggota dari Lab HI UNSRI Â yang terlibat langsung dalam kegiatan ini.
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak kelas 4 sekolah dasar negeri 15 Pemulutan Ulu Kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah 25 orang siswa/siswi. Kegiatan ini ditujukan sebagai fun education untuk anak anak SD kelas 4 mengenai bullying sambil membuat buku yang berisi penjelasan bully tersebut, serta mempersembahkan edukasi terkait bahaya tindak bullying di lingkungan sekolah, khususnya terhadap anak sekolah yang masih harus banyak belajar terkait tindak bullying dan efeknya terhadap teman sebaya.Â
Bullying bisa terjadi dimana saja, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, tindakan tersebut biasanya dilakukan secara sadar tanpa adanya paksaan, ini terjadi karena ada suatu keinginan untuk sebuah kesenangan semata dan emosi sesaat. Dengan pertimbangan tersebut, Mahasiswa Hubungan Internasional C Universitas Sriwijaya angkatan 2022 terdorong untuk melakukan pembekalan terkait pengenalan tindak bullying yang mencakup faktor, jenis jenisnya, dampak dan apa yang harus dilakukan sebagai korban, pelaku maupun saksi. Melalui projek ini, dipraktikkannya prosedur pembelajaran visualisasi, mengingat bagaimana metode pembelajaran visualisasi cukup efektif di kalangan siswa sekolah karena selain menarik perhatian dan minat, metode ini juga mempermudah pemahaman serta memperkuat ingatan.
Kegiatan pengabdian ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, yang mendapatkan respon baik dari anak anak SDN 15 Pemulutan. Selain itu, juga dapat dilihat bahwa projek ini mendapat respon positif serta tingginya antusiasme siswa/siswi 15 pemulutan dan tenaga pendidik dalam mendengarkan dan mempraktekkan langsung metode pembelajaran visualisasi dengan menggunakan metode perantara text-book, mereka sangat senang dengan adanya text-book ini dalam mengapresiasi upaya mahasiswa untuk memberikan edukasi terkait bahaya tindak bullying di lingkungan sekolah.
Dengan menggunakan metode perantara text-book, projek ini diharapkan dapat memberikan edukasi yang efektif terkait pencegahan kasus bullying di sekolah serta menanamkan sikap anti-bullying sebagai target pertama dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan juga beradab serta memaksimalkan kesadaran sosial dengan mengedepankan nilai gotong royong pada anak-anak sekolah sebagai usaha mewujudkan karakter yang berempati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H