Penulis menyimpulkan perspektif masyarakat di era modernisasi terhadap kearifan lokal masih awam disebabkan kurangnya literatur yang dapat diakses sebagai referensi, terutama dikalangan mahasiswa hukum. Selain itu Hadih Maja jarang diperkenalkan di kelas seni dan budaya selama pendidikan sekolah dasar, sehingga dianggap sebatas sejarah untuk dikenang. Padahal impelemntasi Hadih Maja seperti dalam dunia hukum masih relevan untuk dijadikan pedoman pembangunan sistem hukum pada tingkat daerah bahkan nasional. Kajian-kajian kearifan lokal harus terus dilakukan untuk memunculkan kembali identitas daerah kepermukaan pemiliknya agar Indonesia bisa menyala untuk pembangunan berkelanjutan. Seperti kata Bung Karno "Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa".
REFERENSI
- Suyono Suyatno, "Revitalisasi Kearifan Lokal Sebagai Upaya Penguatan Identitas Keindonesiaan",Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/revitalisasi-kearifan-lokal-sebagai-upaya-penguatan-identitas-keindonesiaan
- Iskandar  Norman, Hadih Maja: Filosofi Hidup Orang Aceh (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2011)
- Mohd Harun, "Struktur, Fungsi dan Nilai Hadih Maja Kajian Puisi Lisan Aceh, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2006, http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/produk/1746
- Teuku Muttaqin Mansur. Makna Filosofis Adat Bak Poe Teumeureuhom, Geuthee Institute, 2018 http://geutheeinstitute.com/2018/03/22/makna-filosofis-adat-bak-poteumeureuhom/
- I Nyoman Nurjaya, Reorientasi paradigm Pembangunan Hukum Negara Dalam Masyarakat Multikultural: Perspektif Hukum Progresif, Makalah disampaikan dalam Seminar Hukum progresif H, Kerjsama Fakultas Hukum Universitas Diponogoro, Program Dokter Ilmu Hukum dan Universitas Trisakti Jakarta, Semarang, 15 Desember 2007,
- Bambang Antariksa, Kedudukan Qanun Aceh Ditinjau Dari Perspektif Sejarah, Pengaturan, Fungsi, Dan Materi Muatan Qanun. Jurnal Ilmiah "Advokasi" Vol.05.No.01 Maret 2017, Hal 21
- Mohammad said, 1981, Aceh Sepanjang Abad, Percetakan dan Penerbitan Waspada, Medan Hal 340 lihat juga Ali Hasjmy, Op.Cit Hal 126 dam 127.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H