tentang tua yang tiba-tiba
datang lebih cepat dari sore
dari secangkir kopi
ampas gula
dan pahitnya sepi di wajahmuÂ
luka masih sama
katamu lebih pasti
api padam dari mata sejak lama
membakar kenangan ibu
juga kitab-kitab
setelah menafsirkan kehilangan
pada diri paling tunggal
aku ingin menulis malam ini
lagi, untuk terakhir kali
sebelum doa-doa patah semangat
pagi tiba dalam bentuk menyakitkan
dan engkau kutinggalkan.
Kiara Vie
Bintan 8 agustus 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!