Mohon tunggu...
Kang Miftah
Kang Miftah Mohon Tunggu... Administrasi - Kontributor Kompasiana

Kompasianer 2012 Hp : 081586662186

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Sepatu Hak Tinggi Itu Berbahaya!!

8 Januari 2015   18:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolak balik Jakarta Bogor, satu jam setengah sekali jalan dengan perpaduan berjalan kaki, berdiri dan duduk selama perjalanan membuat otot kaki mengalami kelelahan. Penulis punya keluhan sakit yang cukup serius pada bagian tumit semenjak seringnya menggunakan sepatu dengan hak tinggi. Kebiasaan menggunakan sepatu berhak tinggi bukan baru baru ini saja, bahkan jauh sebelumnya kebiasaan ini sudah di lakukan, tepatnya semenjak penulis duduk di bangku SMA kelas 1. Entah apakah sakit tumit dimaksud murni karena faktor penggunaan sepatu yang salah atau karena sebab yang lain. Namun setelah merunut ke belakang, penulis pastikan bahwa derita tersebut adalah murni karena kebiasaan memakain sepatu hak tinggi

Kilas Balik

Tahun 1999, adalah tahun dimana penulis di perkenalkan pertama kali dengan sepatu hak tinggi. Kala itu penulis masih duduk di kelas 1 SMA dan terpilih mewakili sekolah menjadi pasukan pengibar duplikat bendera pusaka tingkat Kota Bogor. Dalam peraturan yang ada, bagi seluruh anggota pasukan yang menjalani proses pembinaan latihan, hukumnya wajib menggunakan sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian), contoh sepatu PDH ini bisa kita lihat pada gambar terlampir.

Entah awal mula pemberlakuan peraturan tersebut dari mana. Karena kalau ditinjau dari segi kesehatan, penggunaan sepatu dengan hak tinggi tidak baik bagi kesehatan. Dampak yang sering dirasakan oleh para pengguna, biasanya kaki mudah pegal khususnya pada bagian betis, timbul keram atau kesemutan dan efek terberatnya yaitu rematik dan struk. (sumber : google.com)

Dulu, awal awal menggunakan sepatu berhak tinggi, penulis tidak pernah merasakan kejanggalan pasca menggunakan dan menjalaninya saat itu terasa enjoy. Karena sepengalaman penulis, sepatu hak tinggi seperti PDH tersebut sangat nyaman dipakai sebagai setelan kemeja dan celana bahan sehingga menimbulkan kesan rapi. Kemana mana pake PDH, Upacara bendera pake PDH, latihan baris pake PDH sampai lari pagi menjelang latihan pun pake sepatu PDH.

Setelah dua tahun berjalan, ketika penulis menginjak kelas 3, mulailah muncul keluhan yang cukup serius. Setiap pakai sepatu PDH usai pulang dari sekolah, kaki bagian tumit sering terasa ngilu. Saat bangun tidur kedua betis tepatnya di bagian atas (dibawah lutut bagian belakang) sering keram, dan penanganan pertama yang biasa penulis lakukan kala itu adalah mengangkat kedua kaki ke dinding kamar dengan posisi badan rebahan selama lima belas sampai tiga puluh menit sebelum tidur.

Memang setelah menjalani therapy seperti itu, saat bangun tidur kaki penulis langsung terasa ringan (enteng). Cuma rasa ngilu di bagian tumit tidak hilang. Hingga puncaknya ketika ada acara klas meeting disekolah, pasca mengikuti lomba lari pake sepatu PDH tiba tiba penulis merasakan sakit berat. Kedua kaki gemeteran, tumit kaki nyut nyutan dan melangkah aja susah. Alhasil penulis masuk rumah sakit harus menjalani perawatan selama tiga minggu.

Semenjak insiden itulah kesehatan kaki penulis tidak senormal dulu. Yang dulunya kokoh, kini penulis tidak kuat berdiri dalam waktu yang lama. Kalau lari jauh bawaannya mudah pegal, main sepak bola sudah gak kuat. Lalu penulis coba mengkonsumsi ramuan tradisional dan obat obatan modern dengan harapan kondisi kesehatan kaki penulis bisa sembuh seperti sedia kala. Beberapa obat tradisional seperti merendam kaki di air garam, therapy ion sampai mengkonsumsi obat dokter dan obat modern sejenis ramuan herbal produk Multi Level Marketing terkemuka pun tidak menunjukkan tanda tanda kemajuan.

Mendapat Saran Pake Sandal Jepit

Segala upaya sudah penulis tempuh, hasilnya tidak menunjukkan tanda tanda perubahan. Akhirnya satu waktu ada seorang kawan bersilaturahmi kerumah. Singkat cerita beliau katakan “coba kamu kemana mana pake sandal jepit dan mulai membiasakan berjalan kaki di siang hari di atas aspal tanpa alas kaki! Awalnya penulis kurang begitu yakin dengan anjuran beliau karena kedengarannya agak konyol. Tapi tidak salahnya penulis coba untuk sekedar pengen tahu apakah saran beliau betul betul mujarab atau cuma isapan jempol belaka. Setelah menjalani kebiasaan tersebut hasilnya cukup menakjubkan!

Selama enam bulan menjalani rutinitas berjalan kaki menggunakan sandal jepit dan berjalan di atas aspal saat panas terik, keluhan rasa sakit dibagian tumit mulai membaik. Semenjak itu penulis kalau kemana mana selalu menggunakan sandal. Kalau tidak ada sandal jepit, minimal penulis menghindari alas kaki yang punya hak tinggi dan sedapat mungkin pake alas kaki yang ringan ringan.

Kata Mbah Google

Di beberapa artikel yang sempat penulis baca dari mbah Google, bahwa pemakaian sepatu dengan hak tinggi dalam waktu yang singkat maupun lama dapat menimbulkan beberapa efek pada tubuh, salah satunya nyeri pada tumit yang dalam ilmu kedokteran dikenal sebagai fasciitis plantaris. Suatu peradangan yang menimbulkan rasa nyeri yang terjadi akibat penekanan pada fascia, tendon, jaringan ikat pada tulang pengungkit tumit dan dibagian lain pada telapak kaki. Yups.. Itu terjadi karena kebiasaan menggunakan sepatu hak tinggi, tumit sepatu yang keras dan sepatu yang tidak nyaman. Adapun efek lain dari penggunaan sepatu berhak tinggi diantaranya bisa menyebabkan Varises kaki, Osteoarhritis, jempol kaki jadi bengkok, gangguan rongga pinggul dan tumor jinak.

Akhinya setelah tahu manfaat dari sandal jepit, penulis sampai sekarang terkecuali ke tempat undangan nikah atau kegiatan meeting, aktivitas kerja di kantor dan menghadiri seminar seminar diluar, kalau kemana mana penulis selalu menggunakan sandal jepit. Kalau pengen lebih rapi lagi, selingannya bisa pake sepatu sandal atau bisa juga sepatu yang punya bobot ringan, yang penting apapun alasannya kalau untuk jalan jalan sedapat mungkin penulis menghindari pemakaian sepatu berhak tinggi.

Berikut jenis sandal jepit yang biasa penulis pakai saat berangkat dan pulang kerja setiap hari.

14206899651628227356
14206899651628227356



14206898981390502459
14206898981390502459


Semoga catatan pendek ini bermanfaat & Salam Santun

Jakarta, 08/01/2014

Sumber Rujukan :

http://hizistore.blogspot.com/2014/03/sepatu-hak-tinggi-high-heels-bagi-kesehatan.html

http://alamiilmiah.com/dampak-buruk-akibat-penggunaan-sepatu-hak-tinggi/

http://www.tinggibadan.com/highheels.php

http://bidanku.com/5-bahaya-keseringan-menggunakan-high-heels

http://www.alodokter.com/risiko-mengenakan-sepatu-hak-tinggi

http://polahidupsehat.web.id/resiko-sepatu-haktinggi-bagi-tubuh/

http://www.multipaste.web.id/2012/12/dampak-menggunakan-sepatu-hak-tinggi-terhadap-kesehatan.html

Sumber Ilustrasi Gambar : http://paridashoes.indonetwork.co.id/2359940/sepatu-pdh-standar-tni-kw-1.htm

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun