Pilkada Kota Bogor 2024 merupakan ajang kompetisi politik yang ketat dengan beberapa pasangan calon yang memiliki peluang besar untuk menang. Berdasarkan survei terbaru, pasangan petahana Dedie Rachim-Jenal Mutaqin saat ini menduduki peringkat teratas dari segi elektabilitas. Dedie yang sudah dikenal sebagai Wakil Wali Kota Bogor memiliki keunggulan dalam rekam jejak yang dianggap berhasil menangani berbagai isu di Kota Bogor, seperti pengembangan infrastruktur dan pelayanan publik. Bersama pasangannya, Jenal Mutaqin dari Gerindra, Dedie dipercaya mampu melanjutkan program-program yang telah berjalan dan memperkuat jaringan dukungan di kalangan pemilih yang menginginkan stabilitas dan keberlanjutan kebijakan.
Selain Dedie-Jenal, pasangan Atang Trisnanto-Annida Allivia yang diusung oleh PKS juga mendapatkan dukungan yang signifikan. Strategi kampanye mereka menekankan pada pendekatan populis, dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas layanan dasar. Elektabilitas pasangan ini cukup bersaing, dan mereka mampu menarik perhatian segmen pemilih muda serta komunitas yang tertarik pada perubahan dan inovasi. Atang Trisnanto yang memiliki pengalaman sebagai anggota DPRD Bogor, serta Annida yang aktif dalam kegiatan sosial, diharapkan mampu memberikan warna baru dalam kepemimpinan Bogor jika terpilih.
Tantangan utama bagi Dedie-Jenal adalah menjaga elektabilitas mereka, khususnya di tengah upaya dari para pesaing yang terus menggalang dukungan, khususnya di kalangan pemilih yang belum menentukan pilihan, yang mencapai 12,3% berdasarkan survei terbaru. Pemilih yang masih ragu ini merupakan kelompok strategis yang dapat menentukan hasil akhir Pilkada. Atang-Annida dapat memanfaatkan celah ini untuk merebut suara dengan kampanye yang lebih agresif dan program-program yang dapat menjawab langsung kebutuhan masyarakat.
Pasangan calon lain, Rayendra Sukarmadji-Eka Wardhana, turut meramaikan kompetisi. Rayendra, yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha muda, berpasangan dengan Eka yang memiliki keahlian di bidang pelayanan kesehatan. Mereka menjanjikan kepemimpinan yang segar dengan fokus pada peningkatan ekonomi kreatif dan kesehatan. Pasangan ini bisa menarik perhatian kalangan wirausaha muda dan komunitas yang menginginkan pemimpin baru dengan fokus yang spesifik.
Selain itu, pasangan Rena Da Frina-Teddy Risandi yang diusung PDIP juga memiliki basis dukungan yang cukup kuat di kalangan masyarakat yang mendukung ide-ide nasionalis. Rena memiliki pengalaman di bidang pemerintahan dan diharapkan dapat menarik suara dari kalangan yang mendukung partai besar dengan pandangan nasionalis dan strategis terhadap pembangunan daerah. Pendekatan PDIP dalam kampanye ini menekankan pada stabilitas dan pengalaman yang dibawa oleh kandidat.
Secara keseluruhan, peluang terbesar memang saat ini berada di tangan Dedie Rachim-Jenal Mutaqin sebagai petahana, tetapi pasangan Atang Trisnanto-Annida memiliki kesempatan besar untuk bersaing ketat jika mampu mendekati kelompok pemilih yang belum menentukan pilihan. Pasangan-pasangan lainnya, seperti Rayendra-Eka dan Rena-Teddy, juga berpotensi mengubah dinamika persaingan jika mereka dapat mengedepankan isu-isu yang menarik bagi pemilih tertentu.
Pilkada Kota Bogor 2024 juga menarik perhatian dengan kemunculan pasangan calon Sendi Apriyatna yang dikenal sebagai tokoh muda progresif. Sendi menawarkan visi yang menekankan pada pendekatan inklusif dan program-program yang dirancang untuk memajukan ekonomi lokal, terutama melalui dukungan terhadap UMKM. Sebagai pengusaha dan aktivis sosial, Sendi berpeluang menarik dukungan dari pemilih muda dan kalangan milenial yang menginginkan perubahan dalam struktur pemerintahan kota.
Peluang Sendi masih berada di tahap persaingan yang ketat, mengingat tingkat popularitasnya belum setinggi kandidat petahana atau pasangan seperti Atang Trisnanto-Annida Allivia. Namun, basis pendukung yang antusias di kalangan muda memberikan Sendi potensi untuk menciptakan arus baru di tengah pemilih yang menginginkan alternatif. Dengan strategi kampanye yang efektif dan fokus pada isu-isu spesifik seperti peluang kerja untuk pemuda serta peningkatan pendidikan vokasi, Sendi memiliki kesempatan untuk menonjol di antara kandidat lainnya.
Pencapaian Sendi dalam Pilkada ini akan bergantung pada kemampuannya untuk membedakan diri dari kandidat lain dan menciptakan narasi yang relevan bagi pemilih yang belum menentukan pilihan. Dukungan dari kalangan masyarakat progresif yang menginginkan pembaharuan diharapkan dapat memberikan tambahan suara yang signifikan, terutama menjelang akhir masa kampanye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H