Rabu, 22 Oktober 2020 bertempat di halaman Gedung Lipi Inovasi Jln Nanggewer Mekar, pengurus Asosiasi Klinik cabang Kabupaten Bogor menggelar Swab masal bagi tenaga Kesehatan klinik.Â
Di bawah cuaca yang cukup cerah, dengan pemandangan rerumputan hijau menghiasi para tenaga medis yang berjejer melakukan tindakan secara teliti terhadap peserta yang hadir kala itu. Para petugas berseragam hazmat tersebut dengan penuh hati hati memasukan alat VTM (Viral Transport Medium atau nama lain dari media pembawa virus) Â ke hidung dan mulut seluruh peserta.
Pelaksanaan acara berjalan sukses di ikuti sebanyak 315 peserta terdiri dari Dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga analis laboratoium khususnya perwakilan tenaga Kesehatan klinik wilayah Kabupaten Bogor yang selama ini melakukan kontak erat dengan pasien semasa pandemi Covid-19.
Hajatan Swab massal ASKLIN merupakan bagian dari program kerja pengurus bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. "Alhamdulilaah pengadaan alat VTM beserta relawan Swaber di bantu penuh oleh Dinas Kesehatan, kalau pemeriksaan Swab secara mandiri, harganya lumayan mahal dan kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan yang mensupport penuh kegiatan kali ini sehingga terealisasi secara maksimal", ujar dokter Kornadi.Â
Dokter Kor menyerukan kepada seluruh tenaga kesehatan klinik se Kabupaten Bogor agar senantiasa tunduk dan patuh terhadap protokol kesehatan dan dirinya berharap, seluruh peserta yang mengikuti kegiatan Swab masal Asklin hasilnya negatif.
"Kami di lapangan, selain melakukan koordinasi dengan Satgas Cluster, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor turut serta melakukan tracking kontak erat, mengawasi protokol kesehatan, serta pemantauan di tempat  isolasi mandiri", ungkap dokter Dedi.Â
Dokter Dedi menambahkan, kegiatan swab masif perlu dilakukan karena standar WHO 1 persen dari jumlah penduduk/minggu harus di screening dan testing PCR. Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk sebanyak 6 juta jiwa, jika dilakukan pemeriksaan swab 6.000 jiwa perminggu, maka dipastikan jumlah warga yang harus di swab  minimal 500 -- 850/hari.