Mohon tunggu...
YENI DWI PUSPITASARI
YENI DWI PUSPITASARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Tugas saya adalah mengalahkan keberhasilan saya yang kemarin kemudian memberikan target baru dalam hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman PKL di Pabrik PT Exellence Qualities Yarn

7 November 2022   20:45 Diperbarui: 7 November 2022   20:47 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan menceritakan kecelakaan kerja yang terjadi di tempat PKL saya yang pernah di ceritakan oleh trainer di pabrik PT.Excellence Qualities Yarn tersebut sebagai contoh apabila bekerja tidak menaati safety yang sudah berlaku di pabrik tersebut.

Kecelakaan itu terjadi oleh salah satu orang operator produksi di mesin blowing mesin blowing sendiri tempat pembukaan,pembersihan dan pencampuran serat dimana serat yang sudah di tata sesuai dengan bale manjement maka mesin sudah siap di tekan tombol star untuk mesin blowing bisa mengambil serat dikit demi sedikit untuk di lakukan proses produksi.

Kecelakaan itu bermula saat sift malam pada waktu itu salah satu operator produksi sedang bekerja beliau memang sudah terbiasa dengan pekerjaan nya itu,karena sudah bekerja lama di pabrik tersebut karena sudah merasa terbiasa beliau menggunakan cara bekerja yang biasa beliau lakukan yaitu tanpa menggunakan stick,stick sendiri alat yang di gunakan untuk menghindari kecelakaan kerja,di mesin blowing dan yang membantu serat untuk masuk ke dalam mesin secara teratur.

Saat itu beliau dengan posisi mengantuk dan sudah di ingatkan oleh temannya untuk menggunakan stik,tetapi karena menurutnya pekerjaan dia sudah mahir dan menurutnya menggunakan stik malah membuat pekerjaan nya tidak cepet selesai, lalu beliau menggunkan cara yang biasa beliau lakukan yaitu menggunakan tangannya langsung untuk membantu serat cepat masuk ke dalam mesin blowing karena saat itu beliau tidak focus karena sudah mengantuk, saat beliau hendak memasukkan serat malah tangan beliau ikut masuk ke dalam mesin blowing. Beliau teriak meminta tolong untuk membantu menarik tanganya dari mesin blowing dan tangan yang ikut masuk itu hingga menghilangkan empat ruas jari beliau di tangan sebelah kiri.

 Menurut saya belajar dari kejadian tersebut yaitu penting nya menaaati safety yang sudah berlaku karena pentingnya menghindari dari pada mengobati, dan juga menurut saya memang boleh melakukan hal yang sudah biasa kita lakukan atau senyaman yang kita lakukan saat bekerja akan tetapi harus juga di dasari dengan peraturan safety karena bagaiman pun kecelakaan kerja tidak bisa di tebak kapaan adanya dan kepada siapa kecelakaan itu terkena.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun