Mohon tunggu...
Pahriah
Pahriah Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 Universitas Pendidikan Ganesha

Menulis adalah cara kita berbicara dengan dunia, menyampaikan ide dan perasaan yang mungkin tak bisa diungkapkan dengan kata-kata biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik dengan Hati, Harapan di Tengah Krisis Karakter

26 November 2024   05:51 Diperbarui: 26 November 2024   07:36 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tantangan dan Harapan

Dunia terus berubah, dan sistem pendidikan sering kali menuntut kita mengejar angka-angka dan hasil ujian. Namun, mari kita ingat: kesuksesan sejati bukan hanya soal nilai, tetapi soal karakter.

Seorang anak mungkin tidak berubah dalam semalam. Namun, dengan konsistensi, teladan, dan cinta, benih-benih kebaikan yang kita tanamkan pasti akan tumbuh. Ingatlah, tugas kita tidak hanya untuk hari ini tetapi untuk masa depan. Kita membentuk generasi yang kelak akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Akhir Kata: Jangan Menyerah, Guru Hebat

Postingan ini saya tulis sehari setelah Hari Guru Nasional, bukan untuk mengeluh, tetapi untuk mengingatkan diri sendiri dan sesama pendidik bahwa kita adalah pilar masa depan bangsa. Jangan biarkan rasa lelah atau kurangnya penghargaan melemahkan semangat kita.

Mungkin hasil dari usaha kita tidak langsung terlihat. Tetapi percayalah, setiap kata yang kita ucapkan, setiap nilai yang kita tanamkan, akan memberikan dampak besar. Kita adalah agen perubahan, meskipun sering kali berjuang di balik layar.

Jangan pernah meremehkan kekuatan mendidik dengan hati. Karena di sanalah lahir generasi yang tak hanya pintar, tetapi juga berkarakter. Generasi yang bisa berdiri tegak dengan integritas, membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.

Mari kita terus semangat, tetap berjuang, dan percaya bahwa perjuangan kita tidak akan sia-sia. Guru hebat, terima kasih atas segala dedikasi dan cinta yang Anda berikan. Dunia mungkin tak selalu menghargai, tapi dampak dari usaha kita akan terus hidup dalam jiwa anak-anak didik kita.

Salam hormat dan semangat,

Pendidik yang mendidik dengan hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun