Guru: Siapa Pembelamu?
(Peran Guru dalam Mendidik Karakter di Tengah Ketakutan Tuduhan Kekerasan)
Di balik misi mulia guru untuk membangun karakter dan membekali generasi mendatang dengan karakter yang baik, sering kali ada kengerian tak kasat mata yang mengintai.Â
Ketakutan ini tidak  hanya berkaitan dengan tantangan pengajaran materi pelajaran, tetapi juga dengan kecurigaan akan kekerasan yang mungkin timbul jika suatu hari nanti tindakan  tegas dalam pendidikan dipaksakan.Â
Di tengah era pendidikan yang semakin terbuka dan terawasi, timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Siapa yang akan membela guru jika dianggap terlalu memaksakan perannya sebagai pendidik?
Guru dan Tugasnya sebagai Pembentuk Karakter
Peran guru tidak  terbatas pada.memberikan bahan ajar saja. Guru adalah sosok berkarakter yang mendidik peserta didik menjadi orang yang  bertanggung jawab, bermartabat, dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman. Pendidikan karakter merupakan bagian integral dari kurikulum dan harus diinternalisasikan sejak usia dini. Namun kenyataannya tidak selalu mudah untuk mendidik karakter seseorang.
Di Balik Ketegasan, Ada Ketakutan
Banyak guru saat ini merasa terjepit antara keinginannya untuk mendidik dan takut dituduh melakukan kekerasan. Ketika seorang guru menegur siswa dengan tegas atau menerapkan aturan dengan disiplin, orang tua dan pihak luar yang tidak memahami latar belakang pendidikan karakter seringkali langsung mencap hal tersebut sebagai tindakan kekerasan.Â
Pelajaran yang ditujukan untuk mendisiplinkan siswa atau mengajarkan mereka tanggung jawab dapat dengan mudah disalahartikan sebagai bentuk kekerasan. Sebuah dilema muncul di sini. Bagaimana guru dapat melaksanakan tugasnya tanpa takut menjadi korban tuduhan  tidak berdasar?
Tantangan dalam Era Pendidikan yang Terbuka
Di dunia sekarang ini, informasi tersedia melalui media sosial dan internet karena mudah diakses, tindakan  guru juga dapat diakses menyebar dengan cepat  dan menarik perhatian masyarakat. Hal ini menyebabkan guru harus bertindak lebih hati-hati, bahkan dalam hal-hal yang  mereka yakini merupakan bagian dari tugas profesional mereka.Â