Jayapura,Jubi—Mahasiswa bangkit, bangkit dan bangkit bersama untuk Papua. Itulah komitmen bersama yang dikemukakan mahasiwa/i seusai kegiatan latihan dasar kepemimpinan yang dilaksanakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen Waena Abepura, Jumat, 10-11/04/2015 di Kampus Uncen Fakultas Fisif lantai II Abepura-Jayapura.
Ketua Eksekutif Mahasiswa Donatus Gobay mengatakan, latihan kepemimnan dasar merupakan hal yang teramat wajib, penting dan mendasak. Bahkan, bagi kami BEM latihan dasar manajemen kepeminan ini adalah potensi jiwa yang memanggil kami untuk memaknai dalam hidup sehari-hari. Ini program prioritas dari lembaga akademi Uncen Abepura-Papua.
“Gobay bilang, agar ada kadernisasi pemimpin Papua yang berkualitas, kompetitif dan berdedikasi tinggi bagi bangsa Papua ke depan, kami hendak akan mencari model komunikasi pendidikan yang membebaskan, menghidupkan dan membangkit bagi kami dari berbagai ketertinggalan zaman. Jenis komunikasi pendidikan ini, kami hendak lebih fokus pada pemberdayaan kemampuan intelektual, moral dan mental yang harmonis di kalangan BEM. Aspek-aspek ini sudah merupakan prioritas dalam program latihan dasar manajemen kepemimpinan karena ada berhubungan signifikan dengan pengangkatan martabat manusia sebagai manusia adanya dan memperlihatkan pengakuan akan Allah sebagai Allah di antara kita. Jadi, inilah wujud konkret dari komitmen bersama kami sebagai mahasiswa Papua di sini,” ujar Gobay ketika dimintai keterangan menyangkut esensi dari latihan kepemimpinan dasr tersebut.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Mahasiswa Uncen Sopater Sam mengatakan, publik speeking dan kepemimpinan dasar merupakan kontribusi produktif bagi kebangkitan mahasiswa/i Papua menuju kebenagkitan universal. Dalam arti lain, kegiatan ini merupakan pendidikan kadernisasi yang seirama dengan visi misi Guber dan wakil Gubernur Papua LUKME: “Papua bangkit, mandiri dan sejahtera”.
“Menurutnya lagi, kepercayaan diri sebagai mahasiswa boleh lahir jika setiap mahasiswa melaksanakan tugas utama, yakni belajar dan berdoa. Tanpa belajar, kami bukan mahasiswa. Bahkan kita bisa repot. Karena itu, kami akan tetap memfokuskan kegiatan belajar seperti membaca buku, menulis, diskusi ilmiah, pengadaan pelatihan dan kursus serta segala kegiatan yang dapat menunjang proses pendidikan kami agar bisa menjadi manusia kebangkitan bersama bagi Papua,” lanjut Sam dalam kesempatan jumpa pers kepada awak Jubi.
Hal demikian dapat dibernarkan oleh teman-temannya. Di antaranya, Palpianus Magai, Paulus dkk mengatakan, ya…kami akan belajar karena itu sudah kebutuhan bersama untuk Papua. (Ernest-Jubi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H