Pendidikan merupakan salah satu jembatan menuju kesuksesan, dan banyak cara yang dapat dilakukan untuk meraih sebuah impian. Salah satu contoh yang saat ini sering terjadi adalah beberapa siswa setelah lulus dari SMA sudah mempersiapkan untuk mendaftar kuliah di luar negeri, banyak yang bertanya “bukankah sangat rumit dalam menyiapkan dokumen yang diperlukan?”. Untuk menyiapkan dokumen sendiri tentu membutuhkan tenaga extra, karena banyak dokumen yang sebelumnya tidak pernah kita temui dan tidak tahu cara pembuatannya. Namun, saat ini berbagai kemudahan dapat kita temukan yaitu dengan menggunakan agen fasilitator khusus bagi siswa yang ingin kuliah di luar negeri. Agen tersebut memberikan fasilitas mulai dari pendaftaran, persiapan dokumen, bahkan menjadi translator dokumen siswa, hingga resmi menjadi siswa di universitas tujuan. apakah benar? jawabannya silahkan simak dibawah ini!
Dalam mempersiapkan pendaftaran kuliah di luar negeri, membutuhkan banyak dokumen yang harus disiapkan. mulai dari kartu identitas diri, ijazah, surat rekomendasi, dan lain sebagainya. Setelah semua dokumen terkumpul, pendaftar juga harus menerjemahkan dokumen ke dalam Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Tidak sedikit siswa yang menyerah di saat proses pendaftaran akibat terlalu rumit dalam tahap persiapan tersebut. Dan tidak hanya itu, persiapan kemampuan diri terutama dalam pengucapan bahasa inggris juga perlu ditekankan untuk mempermudah komunikasi di negara lain. Banyak siswa yang akhirnya gugur dalam proses seleksi pendaftaran akibat kurangnya nilai TOEFL atau IELTS yang merupakan dokumen penting dalam pertimbangan lolosnya siswa tersebut untuk melanjutkan studinya.
Dengan demikian, permasalahan utama yang dialami oleh beberapa siswa Indonesia yang hendak kuliah di luar negeri adalah kurang seimbangnya antara pemenuhan persiapan dokumen yang diperlukan dan kemampuan diri dalam penguasaan bahasa, sehingga siswa seringkali terhambat dalam menerima informasi secara cepat, dan sering terjadi kesalahan dalam menyiapkan dokumennya. Mencari bimbingan belajar terutama Bahasa Inggris juga memerlukan biaya tambahan yang cukup besar. Padahal, banyak tujuan favorit siswa Indonesia ke suatu negara yang tidak memerlukan TOEFL atau IELTS. Untuk mendapatkan informasi mengenai hal tersebut juga tidak mudah akibat siswa terlalu fokus pada satu tujuannya saja, padahal berbagai siswa mendaftar begitu banyak perguruan tinggi dan harapannya salah satu tujuan yang telah di daftar menerima siswa tersebut.
Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa sebetulnya minat siswa Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri cukup tinggi. Hanya saja penyedia fasilitas yang dibutuhkan bagi siswa yang mendaftar kuliah di luar negeri tidak begitu banyak dan lengkap. Padahal nantinya lulusan-lulusan tersebut dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara di masa depan. Dan sudah terbukti lulusan luar negeri memiliki kualitas yang berbeda dengan siswa yang kuliah di dalam negeri, karena lingkungan siswa yang kuliah di luar negeri memiliki relasi secara internasional, dapat menjadi pembanding atau masukan bagi sistem pendidikan di Indonesia.
Permasalahan diatas dapat ditangani dengan adanya pihak ketiga, siapa itu pihak ketiga? Pihak ketiga ini merupakan salah satu lembaga di bidang pemberkasan. Dimana akan mempermudah persiapan pemberkasan, mulai dari berkas mulai dari kartu identitas diri, ijazah, surat rekomendasi, dan lain sebagainya. Disini kami juga melakukan kerjasama yang telah disetujui kedua belah pihak dan tentunya saling menguntungkan. Dengan begitu siswa yang akan berangkat tidak akan merasa kesusahan dan bingung dalam hal pemberkasan.
Pihak ketiga juga bekerjasama dengan salah satu lembaga kursus untuk memudahkan dalam mengasah TOEFL dan IELTS. Untuk menguasai TOEFL dan IELTS tentu membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi, untuk siswa yang akan berangkat akan diberikan pelatihan kursus untuk menguasai TOEFL dan IELTS paling tidak satu bulan. Setelah siswa dianggap sudah siap dan sudah menguasai hal tersebut , mereka bisa mempersiapkan kebutuhan lainnya. Dengan adanya kerjasama dengan pihak ketiga ini, kami yakin akan menambah siswa yang tertarik mengikuti kegiatan kami. Selain mempermudah mereka dalam proses pendaftaran mereka juga akan mendapatkan ilmu tentang pemberkasan yang baik dan juga penguasaan TOEFL dan IELTS.
KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas tentunya siswa membutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi beberapa hambatan siswa dalam menerima informasi, dengan adanya berbagai program yang dapat mengantarkan siswa Indonesia sampai ke luar negeri adalah salah satu peluang emas bagi Indonesia untuk meningkatkan kulitas generasi penerus, dan kegiatan ini harapannya mendapat berbagai keringanan atau penambahan jumlah kuota bagi pendaftar beasiswa pemerintah seperti LPDP agar terjadi pemerataan jumlah siswa Indonesia di seluruh negara di dunia. Banyak cerita yang positif dari berbagai alumni atau mahasiswa yang sedang kuliah di luar negeri, hingga menjadi inspirasi bagi seluruh siswa di Indonesia, sehingga dapat membawa pengaruh besar dalam pemilihan untuk belajar di luar negeri dari proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh mahasiswa asing ketika tinggal di Indonesia. Maka dari itu dengan kegiatan ini kami siap membantu sebagai pihak ketiga untuk siswa yang ingin melanjutkan atau mencari informasi mengenai dunia pendidikan luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H