saya ndak terlalu yakin bahwa orang setelah membaca buku marx kemudian menganut maxisme. membaca buku lenin kemudian jadi pengikut lenin. membaca tulisan abu bakar basyir kemudian menjadi sama pandangannya dengan beliau. apalagi hanya lihat gambar palu arit. ndak mungkin langsung jadi penganut komunis.
buktinya setiap hari melalui pengeras suara masjid, di televisi diceramahkan para uztad dan mubhaligh. orang disuruh bertakwa, tapi nyatanya sedikit saja yang beryaqwa. diingatkan pentingnya sholat jumaat. nyatanya hanya sekian persen, sedikit sekali yang datang jumaatan. disurh hidup lurus, eh malahan memperkosa, mencuri, maksiat.
waktu sd, saya sangat gemar membaca buku silat karangan kho ping ho dan pengarang lainnya. buktinya saya tidak jadi jago silat, ndak kepingin main silat. ndak pernah juga saya setiap ketemu orang dijalan kemudian pasang kuda-kuda hendak mengelaurkan ilmu lwekang (tenaga dalam) dan ginkang (jurus  meringankan tubuh)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H