Mohon tunggu...
usman hasan
usman hasan Mohon Tunggu... profesional -

seorang yang mengembara mencari...mencari... terus dan belajar terus sampai akhir hayat

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Gara-gara Sinetron, Rumah Tangga Hancur Berantakan

8 Juli 2016   19:36 Diperbarui: 8 Juli 2016   19:43 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"bapak ndak mau paham tontonan orang modern. itu sinteron kan konsumsi oran modern." sungut isteri

" sampai wajan di dapur hangus. gitu tontonan orang modern. " sangah sang suami

"wajan hangus itu kasus. tontonan tetap tidak ada salahnya. bukan berarti wajan hangus menyebabkan tontonan orang modern menjadi salah. gitu pak." 

"oh ya ya. pintar ngomong. tahu ndak, bu. kalian disuguhkan tontonan kayak begitu sebenarnya sebuah penghinaan. bayangkan saja, mobil mewah ditabrakan ke pohon hanya dengan alasan putus cinta. apa kayak begitu tontonan orang modern. kalian diperhinakan tapi tidak merasa. setiap hari makannya super mie, eh... tontonan orang kaya yang diperkuat. mobil rongsokan tak mampu beli, tapi mau nonton film yang yang kayak begitu. dasar otak buntu."sang suami bicara sangat tajam

"saya ndak terima. ini penghinaan. ayo nak, kitalapor ke lsm perempuan peduli. yg saya baca, kdrt itu bukan kekerasa phisik saja, tapi penghinaan, tekanan dan intmidasi sebagai kekerasan juga.

akhirnya pertengkaran suami isteri itu berakhir di pengadilan. sang suami dihukum penjara. lebih celaka lagi , sekeluarnya suami dari penjara, si siteri minta cerai. gara-gara sinetron rumah tangga berantakan. terjadi perceraian. sungguh memprihatinkan. 

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun