Mohon tunggu...
Nabila Putri Dwi Wardani
Nabila Putri Dwi Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Saya adalah mahasiswa S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Membaca novel merupakan hobi yang sering saya lakukan saat akhir pekan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Teks Inspirasi

1 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 1 Oktober 2023   18:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal kisah ini adalah, ada seorang anak bernama Kenan yang kehilangan keluarga akibat perpisahan kedua orangtuanya. Kenan dapat dikatakan hampir depresi saat itu. Dahulu keluarga kenan adalah keluarga yang sangat harmonis, namun kini, kenangan itu hanya memori yang akan terus diingatnya.

Kenan saat ini hidup bersama ibu dan kakak perempuannya. Anak laki-laki itu selalu tersenyum didepan kedua orang yang ia sayangi itu, seolah tak ingin membuat ibu dan kakaknya khawatir. Padahal jauh di lubuk hatinya, Kenan merasa sangat kesepian.

Di sekolah, Kenan memiliki banyak sahabat. Namun ia tak pernah menceritakan masalahnya kepada siapapun. Semua masalah itu ia pendam sendiri, dan berakibat kepada prestasinya yang semakin menurun.
Suatu hari Kenan merasa sangat kesepian, karena ibu dan kakaknya sibuk bekerja. Saat pulang sekolah tiba, Kenan pernah pergi ke sebuah jembatan. Ia berpikir bahwa melompat dari jempatan adalah pilihan terbaik baginya saat itu.

Seorang anak kecil tiba-tiba menggenggam tangan Kenan erat. Anak kecil itu menarik Kenan kepinggir jembatan. Beberapa saat kemudian anak itu bercerita, bahwa kehidupan sangat penting. Dan setiap manusia harus mempertanggungjawabkan kehidupan yang mereka miliki.

"Orangtuaku sudah meninggal kak, dan itu membuatku sangat sedih. Apa kakak ingin keluarga kakak juga merasakan hal itu juga?" Ucap anak itu, dan membuat Kenan tersadar.

Kenan mengucapkan terimakasih kepada anak itu. Kenan bertekad ia akan menjadi orang sukses. Hari demi hari ia habiskan dengan pergi ke perpustakan, dan belajar.

15 tahun kemudian, Kenan berhasil menjadi orang sukses. Ia memiliki tambang batu bara dimana-mana. Kenan juga membangun tempat rehabilitasi bagi orang-orang depresi.

Dari pengalaman tersebut, Kenan berpikir untuk jangan pernah putus asa, karena dibalik setiap masalah pasti ada manfaat yang dapat dipetik. Dan dari masalah itulah, kita bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Cerita tersebut saya tulis pada 14 Feb 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun