Mohon tunggu...
2330023005 VENUS SHELLAWANTY
2330023005 VENUS SHELLAWANTY Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Unusa

Hobi bernafas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asal Muasal Namaku

25 Oktober 2023   17:30 Diperbarui: 27 Oktober 2023   07:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan namaku Venus Shellawanty.
Seorang anak perempuan yang suka sekali menggambar dan mengabadikan semua hal lewat kamera ponselnya sendiri.

Aku lahir di Surabaya pada tanggal 8 Juni 2004.
Mungkin banyak yang heran dengan namaku, karena namaku terdengar aneh dan jarang sekali dijumpai.

Venus Shellawanty, seperti planet tapi memang itu yang terjadi.
Aku lahir saat gerhana Venus menampakkan diri di bumi.
Sebuah fenomena alam pada tanggal 8 juni di tahun 2004 silam.

Awalnya aku sempat tidak percaya dengan apa yang terjadi di tanggal lahirku. Tapi, saat aku menginjak dewasa dan dengan canggihnya teknologi, aku mencari kebenaran tersebut lewat internet tepatnya di aplikasi google search, aku takjub, bingung, dan masih tidak percaya akan kejadian yang terjadi 8 tahun sekali ini.

Sampai di tahun 2012 aku kembali melihat gerhana Venus untuk pertama kalinya setelah kelahiranku. Subhanallah ternyata agung sekali ciptaanmu yaa Allah. Aku tidak berhenti mengucap syukur sebab jika bukan karena kehendak Allah aku tidak mungkin bisa hidup dan berada di muka bumi.

Aku suka sekali merangkai kata untuk menjadikannya sebuah kalimat, aku suka berpuisi, membuat cerita, dan menceritakan pengalaman yang aku alami sehari-hari.
Aku anak yang ceria dan suka berbicara, aku juga mempunyai pendengar yang baik untuk mendengarkan semua keluh kesahku, mendengarkan omelanku, dan ikut tertawa karna candaanku.

Aku mempunyai orang tua yang baik dan selalu memperjuangkan apapun untuk kebahagiaanku.
Dari aku kecil aku tidak pernah iri kepada teman-temanku, karena orang tuaku selalu mengusahakan yang terbaik bagiku.
Ayah ibu, sekarang bocah kecilmu telah tumbuh menjadi perempuan yang tangguh, perempuan yang tidak takut apapun kecuali kehilanganmu. Sebagai tanda terimakasih kepada ayah dan ibu, aku mohon untuk tetap selalu menemaniku sampai hari dimana aku yang masih berjuang untuk membahagiakanmu, bisa mencapai impian itu.

Aku masih ingin bercerita tentang banyak hal yang telah aku lewati. Tapi untuk sekarang aku rasa ceritaku cukup sampai disini. Inilah aku dan sedikit cerita tentangku.
Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun